Share

Bab 155 Mata-mata Di Pulau Akrizh

"Kapten, pulau Akrizh!" pekik Roni.

Efatta bergegas menyaut teropong di tangan pria bermabut pirang. Cukup lama Efatta mengintip di balik lensa teropong.

"Apakah Kapten yakin akan ke sana?" bisik Roni. Mata pria itu sesaat sempat melirik ke arah Alisya.

"Tentu saja. Kenapa tidak?" jawab kapten santai.

Alisya yang sedari beberapa hari lalu mengamati Efatta merasa semakin penasaran. Ada hal menarik apa yang tersembunyi di pulau Akrizh hingga Efatta harus menyembunyikan sesuatu dari Alisya.

Sesampainya di dermaga, mata Alisya segera mengamati skitar pelabuhan dengan seksama. Sejauh mata memandang tidak ditemukan hal aneh di pelabuhan pulau Akrizh. Sangat biasa dan nyaris tidak ada yang sepesial.

Karena bersemangat Alisya berjalan dengan lebih cepat dari biasanya. Bahkan, sang putri berjalan di sisi kapten, meski keduanya tidak bergandengan tangan. Hal itu Alisaya lakukan agar dapat dengan mudah mengamati setiap gerakan wajah sang kapten.

"Efatta!" nyaring teriakan seorang gadis meng
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status