Share

Bab156 Membajak Kapal Pengangkut Budak

"Alisya, kamu melamun," tegur Efatta.

Memandang kapten dengan raut wajah terkejut, Alisya melanjutkan pekerjaannya mengepang rambut pria berambut merah. Akhir-akhir ini pikiran Alisya terus dibayangi gadis cantik berabut hitam. Hitam matanya seperti mengintai. Firasat sang putri mengatakan dia bukan gadis biasa.

'Siapa dia sebenarnya? Apakah hubungan mereka sebelumnya sangat spesial?'

Meski begitu, sebenarnya sang putri cukup jengkel dengan dirinya sendiri karena malu untuk mengakui kecemburuannya.

"Apa yang menggangu pikiranmu?" selidik Kapten.

"Tidak ada."

"Benarkah?"

"Benar, Kapten."

"Kalau begitu, kenapa saat di pulau Akrizh tiba-tiba kamu ingin kembali ke kapal. Bukankah kamu yang sangat berhasrat untuk melihat daratan?" sindir Kapten.

"Aku tidak enak badan."

"Kamu tidak bisa membohongiku, Alisya! Kamu pasti cemburu!" Sebuah seringai merekah di bibir kapten.

"Aku tidak cemburu!"

"Bagaimana jika aku benar-benar berciuman dengan gadis itu di depanmu? Apa yang akan kamu lakukan?"
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status