Share

Bab 161 Sayembara Bajak Laut

"Akhirnya Paduka Raja datang menemuinya," ujar Belen ketika berdiri sejajar di samping Raja.

Sebuah buket bunga diletakan Belen di sisi bunga pemberian raja. Kedua buket itu di dominasi bunga mawar merah, bunga favorit Maulvi. Belen merasa lega saat menyadari raja masih ingat bunga favorit Maulvi.

"Aku turut menyesal atas kematian Maulvi yang tragis."

Keduanya saling membisu cukup lama, hanyut dalam lamunan masing-masing. Pandangan raja jatuh ke tanah seolah menembus kubur Maulvi. Bibirnya terlihat melengkung ke bawah dan beraut muka sedih.

"Semuanya sudah berlalu, Yang Mulia. Aku telah memaafkanmu. Aku harap Maulvi melakukan hal yang sama."

Tidak disangka, Belen dengan tulus Memaafkan Raja. Sepertinya putra jenderal besar menyadari, raja tidak pernah berniat untuk menyakiti Maulvi. Lagi pula, bukankah Belen telah banyak membantu raja dalam peperangan merebut pulau Lionysozh? Totalitasnya membantu raja dalam strategi perang seharusnya itu cukup jadi bukti jika Belen telah memaafka
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status