Share

Bab 159 Kematian Raja Nandri

Senja hari yang kelabu. Suara tangis mengalun menyayat hati. Seorang wanita bermahkota ratu menutupkan kain merah bergambar cahaya matahari di wajah pria berambut merah dengan kulit pucat.

"Segera umumkan kematian Raja Nandri!" perintah ratu kepada putra tertuanya yang juga menangis di dalam kamar mewah tempat beristirahat sang raja.

Masih dengan mata berwarna merah, Rifian mengumumkan meninggalnya raja di hadapan para menteri. Bisik-bisik kegelisahan segera mendengung memenuhi aula kerajaan.

Esok harinya upacara pemakaman segera dilakukan. Dengan hikmat upacara pemakaman raja berjalan lancar. Meski begitu, hati Rifian begitu perih menyadari ayahnya pergi setelah adik bungsunya tewas dalam perang. Selain itu mengenai Alisya, pangeran mahkota tidak tau pasti bagaimana kabarnya. Apakah putri itu dalam keadaan baik-baik saja atau sebaliknya.

"Pangeran mahkota ...." Sapa Avada. Rifian hanya meliriknya sekilas.

"Hamba tahu, kematian raja memang sangat menyedihkan. Akan tetapi, satu fakt
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status