Share

Bab 154 Sosok Ayah Bagi Efatta

Seorang bocah lelaki berlari menuju pantai. Sinar emas matahari senja menyinari kulit cokelat terang bocah berambut merah. Dengan berurai air mata bocah lelaki itu menerjang ombak.

"Ibu!" teriakan bocah terdengar emosional dan pilu.

Berkali-kali bocah berambut merah menyebut nama ibu hingga bahunya terguncang. Yah, hari ini nenek bocah lelaki meninggal dunia. Wanita tua itu adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki lantaran ibunya pergi untuk menikah dengan seorang pegawai kerajan.

Bocah kecil berwajah putus asa terus berada di pantai hingga matahari terbenam. Seseorang mengejutkannya. Tampak seorang pria dewasa berbadan gempal, berambut hitam menyentuh dada, di kedua sisi wajah pria itu terdapat rambut berkepang kecil-kecil. Mata hitam pria itu umpama mata seekor beruang bengis.

"Apa yang kamu lakukan, Nak? Hari sudah malam." Suara lembut pria bermata hitam membuat bocah tertegun.

"Siapa kamu? Aku tidak punya apa pun untuk kuberikan kepadamu!" ucap bocah kecil kasar. Penampilan
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status