Share

Bab 152 Rindu Yang Membunuh

Ranjang pengantin baru yang hangat membuat Kapten Skorpiozh enggan melepaskan putri Raja Nandri. Memang bukan hal yang aneh bagi sepasang pengantin baru terbakar api asmara dalam hari-hari penuh gairah. Akan tetapi, hal ini justru menyelipkan rasa gundah gulana di hati sang putri. Bukan hanya soal rasa cinta, tetapi juga tentang masa depan pernikahannya.

"Kapten ...." lirih Alisya yang berselimut tebal di samping suaminya.

"Hem ...." Kesadaran Kapten hampir menghilang setelah bercinta. Pria itu menjawab dengan malas.

"Pernahkah terpikir olehmu untuk kita membina keluarga di daratan?"

"Tidak." Kapten menjawab dengan segera.

Alisya menelan ludahnya sendiri. Sang putri tidak bisa membayangkan rumahtangga macam apa yang akan dia bangun di antara pria-pria liar, pemabuk, dan gemar membunuh.

"Bagaimana jika aku mengandung?"

"Tidak masalah." Sang kapten masih menjawab dengan santai.

"Maksudku bagaimana jika kita mempunyai anak. Akankah kehidupan seperti ini akan terus kita jalani?"

"
Sunny Zylven

Saya ucapkan 'terima kasih' sebesar-besarnya kepada para pembaca setia yang telah merelakan waktu untuk membaca buku ini. Juga, merelakan uangnya untuk beli koin buku ini, menulis komentar, review, memberikan gem/vote, mengajak orang-orang untuk membaca buku ini.😍😍😍 Thanks, I ❤️ U. Dukungan kalian sangat berarti buat author Sunny 😍

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status