Share

21

Penulis: Anik Safitri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-12 16:34:59

Pak Subrata salah tingkah dengan rengekan Mayang. Ah kapan ia bisa menolak keinginan anaknya itu. Walau keinginannya sendiri sebenarnya pasti baik untuk kehidupan Mayang. Namun bukankha tujuan hidupnya saat ini adalah kebahagiaan Mayang?

Pak Subrata beranjak dari duduknya. Dimas sempat kaget, apakah mungkin laki laki yang menjadi mertuanya itu sakit hati?

“Ya sudah terserah kamu saja, bagaimana baiknya, bagaimana bahagianya kamu, kamu atur saja sendiri ya. Papi nurut saja. Papi sayang kamu. Papi berangkat dulu ya,” kata Pak Subrata yang segera bergegas menuju lahannya yang amat luas itu.

Tentu saja Mayang tersenyum puas. Tapi berbeda dengan Dimas.

“May. Papi tidak marah?” tanya Dimas.

“Hah? Marah? Marah kenapa? Si PApi memang begitu, kalau makan sesuai mood. Kalau moodku kurang bagus ya begiu ditinggal begitu saja walau tidak habis.”

Dimas menghela nafas pelan.

“Lalu kamu tidak tanya apa yang membuat Papi moodnya tidak bagus?” tanya Dimas

Dan Mayang hanya menggeleng tanpa rasa bersala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   22

    "Papa berencana menikahkan kamu Ndra." ujar Papa Andra dengan pelan. Ia masih hati hati sekali berbicara kepada Andra Andra hanya melengos pelan. Entah rencana apa yang akan dilakukan oleh orang tuanya. Setelah ia mati-matian membela sang kekasih tapi tidak berujung mendapat restu. Bahkan Papanya tak segan mengusirnya karena dianggap pembangkang. Saya hari itu, Andra baru melihat bagaimana marahnya sang papa yang begitu hebat. Melihat anaknya yang terlihat masih cuek saja, Papa Andra dan istri saling berpandangan. Entah apa yang mereka rencanakan tapi mereka seperti memberi sebuah isyarat. "Ndra, duduk dulu yuk. Ada yang ingin mama bicarakan," kata sang mama. Nada lembut dan pelan sang mama selalu berhasil membuat Andra luluh. Dan akhirnya ia mau duduk. "Kamu tau tidak, kenapa mama dan papa bersikeras melarang kamu dulu menjalin hubungan dengan Lia?" tanya sang mama dengan pelan. "Ya karena Lia lebih tua dari aku kan? Seisih umur kami yang terpaut jauh kan? Karena Lia hanyalah s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   23

    “Kenapa akhirnya? Kenapa tidak dari dulu saja?” tanya Aruna yang heran.“Dia itu baru pulang Run. Sepertinya dia itu merantau,” jawab Pak Wito.“Oh.” Aruna hanya mengangguk kecil. Sama sekali tak pernah terbayangkan dalam benknya harus menikah dengan laki laki yang bahkan seusia ayahnya.“Tapi kamu jangan khawatir Run. Kamu tidak perlu berdandan cantik. Memaksakan diri harus menarik. Itu tidak perlu. Dia justru ma menerima apa adanya. Ya merias diri selayaknya saja Run. Tidak usah berlebihan,” nasihat Pak Wito.“Karena hanya aku ya Pak yang mau dengan orang tua seperti dia?” tanya Aruna yang mati matian menahan rasa kesalnya tersebut.“Hust ngawur kamu itu. Belum tua Run. Dia itu walaupun kaya tapi tidak pernah memandang orang kecil seperti kita itu hina. Ia tak pernah membeda bedakan,” jawab Pak Wito.Aruna hanya menelan saliva, ya tua menurut bapaknya mungkin yang sudah kakek kakek memakai tongkat, itu yang namanya tua. Begitulah batin Aruna dalam hati.*“Sayang, kita honeymoon yuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   24

    “Mayang kenapa kamu cemberut seperti itu?” tanya Pak Subrata saat Mayang turun ke bawah untuk makan siang. Namun Mayang juga tidak langsung menjawab. Pak Subrata tamapl celingukan.“Loh Dimas kemana?” tanya Pak Subrata.“Hilang. Ditelan bumi,” jawab Maynag dengan sinis.Pak Subrata sudah merasa kalau pasti ada maalah dengan Mayang dan Dimas.“Mayang, ada apa? Cerita ke Papa? APa yang dilakukan Dimas itu? Dassar laki laki tidak tau diuntung,” gerutu Pak Subrata.“Dimas itu menolak kemauanku Pa. aku ingin liburan ke korea. Tapi kata Dimas ngabisin uang lah, dia mau di dalam negeri saja. Memangnya aku ini adalah dia, yang liburan cukup di luar kota saja. Apa dia lupa dia menikah dengan orang yang bagaimana? Lagipula meskipun aku mau liburan du liar negeri juga tapi aku tidak minta uang ke dia kan Pa?” tanya Mayang mencari pembelaan.“Kurang enak apa jadi laki laki itu. Di rumah ini semua juga ada,” yambah pak Subrata.“Asalamualaikum.”Terdengar suara Dimas dari luar. Ternyata dia baru p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   25

    Andra hafal betul jalan menuju rumah ini. Tapi apa mungkin ia akan dijodokan dengan tetangganya Aruna. Tapi siapa? Yang mana? Kenapa dunia rasanya sempit sekali?Andra hanya memandang jakanan. Jalanan yang dulu ia lalui saat mengantar Aruna untuk pulang. Namun tiba tiba mobil berhenti di sebuah rumah yang taka sing lagi untuk Andra. Ya rumah siapa lagi kalau bukan Aruna. Berkali kali Andra mengucek matanya untuk memastikan bahwa mobil memang berhenti di sebuah rumah yang pernah Andra kunjungi.“Ndra, kenapa?” tanya Mama Andra yamg sadar anaknya sedang mengucek matanya berkali kali.“Benar ini rumahnya Ma?” tanya Andra memastikan.Dan Mama Andra mengangguk.“Ndra, mama tidak pernah mengajari kamu untuk membedakan orang lain apalagi lewat materi. Harta itu hanya bonus Ndra, kuncinya ada di hati. Percuma kamu punya pasangan dari keluarga kaya raya kalau hatinya tidak bersih. Untuk apa? Hidup juga tak akan nyaman Ndra. Percaya mama dan papa. Kali ini pilihan kami pasti tidak akan salah,”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   26

    Semua tertawa mendengar permintaan Andra. “Sabar dulu domg. Kamu jangan terburu buru. Kelihatan sekali kalau kamu suka dengan Aruna,” goda Pak Robert.Andra tersenyum lebar.“Run, kita jodoh,” kata Andra dengan senang.Namun Aruna masih saja melongo. Apa yang di depannnya saat ini seperti mimpi. Dalam bayangannya semua mimpi dan cita citanya akan hancur saat ia akan dikahkan oleh pria tua seumuran bapaknya. Ternyaa laki alki yang akan dinikahkan dengannya adalah Andra. Entah cinta atau apa, selama ia dekat dengan laki laki tampan itu, ia merasa nyaman. “Run, apa kamu tidak senang? Apa kamu keberatan?” tanya Andra.Aruna terpaksa memaksakan senyumnya.“Tapi Ndra. Aku kan ya kamu bisa lihat aku dari keluarga yang biasa saja. Bahkan aku dulu sering pinjam uang ke kamu. Dan sekarang aku baru tau kalau kamu adalah anak dari Pak Robert, bos dari bapakku. Yang memiliki bisnis property. Itu yang baru saya tau. Belum yang lainnya. Apa pantas Ndra?” tanya Aruna dengan ragu.Mama Andra seger

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   27

    Bu Siti tidak langsung menjawabpertanyaan Dimas tersebut. Tapi Dimas mengusap wajahnya dengan kasar.“Ya Tuhan Bu. Dimas ini bukan barang Bu. Bukan untuk diperjualbelikan. Dimas juga punya hati Bu,” protes Dimas karena perasaannya saat itu sudah mulai tidak enak.Bu Siti mengibskan tangannya di udara.“Kamu ini ngomong apa sih Dimas?” jawab Bu Siti.“Ya kali saja, ibu tega menjualku kepada yang lebih kaya demi uang.”“Ibu ini tidak ada makst menuual kamu ya, Hanya saja ibu itu berpikir bahwa kamu harus punya masa depan yang bagus. Kamu pikir rumah tangga dengan ekonomi yang pas pasan itu menyenangkan begitu?”“Kalau Aruna menikah dengan orang kaya ya sudahlah Bu kalau begitu.”“Loh kok justru ya sudah? Tidak kamu tidak boleh kalah dengan Aruna. Enak saja. Dia menikahkan Aruna dengan laki laki itu aslinya juga untuk balas dendam, kepada kita,” kata Bu Siti yang terus menggebu nggebu.Dimas hanya membuang nafas dengan berat.“Lalu apa yang harus Dimas lakukan Bu? Selama ini kan dimas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   28

    Malam itu, Dimas duduk di ruang tamu dengan perasaan cemas. Sejak Mayang pergi keluar, Dimas tidak mendengar suara apapun dari luar. Biasanya, Mayang akan mengamuk atau mengadu kepada Pak Subrata, tapi kali ini suasana sangat sepi. Dia merasakan ada sesuatu yang salah, tapi dia tidak tahu apa.Suara langkah kaki terdengar mendekat dari lorong panjang. Dimas menoleh, berharap itu hanya Mayang yang kembali dengan marah biasa. Tapi, suara langkah itu terlalu berat dan teratur. Pintu ruang tamu terbuka dengan keras, dan di sana berdiri Pak Subrata dengan wajah merah padam.Pak Subrata menatap Dimas dengan tajam, tatapan yang bisa membuat siapa saja gemetar."Jadi, kamu menganggap anakku jelek, Dimas?" Suaranya berat dan penuh amarah.Dimas menelan ludahnya, mencoba untuk tetap tenang. "Bukan begitu, Pak. Saya hanya ingin Mayang sedikit memperhatikan penampilannya. Bukan berarti dia jelek."Pak Subrata mendekat, membuat jarak antara mereka semakin sempit. "Kamu pikir kamu siapa bisa menghi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   29

    Dimas menatap sinis ke arah ibunya."Sudah lah Bu. Tak usah lebay," ujar Dimas lalu Manarik tuas gas motornya untuk segera menjauh dari dekat rumah Aruna.Dimas duduk di kursi kayu tua di ruang makan, menatap piring kosong di depannya dengan tatapan kosong. Ia baru saja menerima tawaran pekerjaan di Jepang yang menggiurkan. Tapi ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya, sesuatu yang membuatnya merasa bimbang. Bu Siti, ibunya, memasuki ruangan dengan langkah tenang namun tegas."Dimas, ibu tidak mau dengar kamu pergi ke Jepang," kata Bu Siti dengan nada yang menahan amarah. Matanya menatap tajam ke arah putranya.Dimas mengangguk pelan. "Iya, Bu. Tapi aku pikir ini kesempatan bagus untuk memperbaiki hidup kita."Bu Siti menghentakkan tangannya ke meja, suaranya menggelegar di ruangan yang sempit itu. "Kamu gila, Dimas! Mau meninggalkan keluargamu? Mau lari dari tanggung jawabmu sebagai suami?"Dimas terkejut dengan reaksi ibunya. "Bu, aku hanya ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20

Bab terbaru

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   55

    Dimas duduk di teras rumah dengan pandangan kosong. Matahari mulai condong ke barat, tapi pikirannya masih terjebak dalam kekhawatiran yang sama sejak pagi tadi — mencari pekerjaan. Tumpukan koran dengan lingkaran merah di kolom lowongan kerja tergeletak di sampingnya, namun satu pun panggilan belum ia terima. Melamar menjadi guru kembali pun juga sulit.Pintu rumah terbuka dengan kasar, dan Bu Siti muncul dengan wajah kesal. “Dimas! Kamu di sini aja dari tadi? Udah dapat kerja belum?” suaranya tajam, menusuk telinga Dimas yang sudah cukup lelah.Dimas menghela napas pelan, mencoba menahan diri. “Belum, Bu. Aku udah coba cari, tapi belum ada panggilan.”“Alasannya itu terus! Kamu mau jadi pengangguran sampai kapan?” nada Bu Siti semakin meninggi. “Ibu ini baru keluar dari rumah sakit, tapi kamu malah santai nggak jelas di rumah!”Dimas menggigit bibirnya, berusaha menahan amarah dan rasa malu. “Aku nggak santai, Bu. Aku keliling seharian tadi nyari kerja. Tapi di mana-mana susah. Kala

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   55

    “Bu!” Dyah menatap ibunya dengan pandangan tak percaya. “Ibu dengar nggak sih apa yang barusan Ibu katakan? Aruna sama sekali nggak minta dihormati atau disanjung, Bu. Dia cuma mau membantu kita! Kenapa Ibu selalu melihat dia dengan kebencian?”Bu Siti menggeleng, wajahnya mengeras. “Karena aku tahu siapa Aruna, Dyah. Dia itu sombong! Dulu dia sok jual mahal sama Dimas, dan sekarang aku yakin dia cuma mau pamer kalau dia lebih berhasil dari kita.”“Ya Allah, Bu...” Dyah menutup wajah dengan tangannya, berusaha menahan kekesalan yang semakin memuncak. “Sampai kapan Ibu mau kayak gini? Sampai kapan Ibu mau terjebak dengan kebencian yang nggak ada gunanya?”"kamu kenapa sih Dyah? Kenapa kamu justru membela si Aruna itu?" Tanya Bu Siti."Ya mau membela siapa lagi? Mayang? Bu, dia sudah tidak perduli dengan keluarga kita. Buat apa? Bahkan dia juga sudah membuang Dimas."Bu Siti mendengus pelan, matanya menatap lurus ke depan. “Pokoknya Ibu nggak mau berterima kasih sama Aruna. Kalau perlu,

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   54

    Andra menatap Aruna dengan pandangan tajam, namun tidak ada kemarahan di sana. Hanya sedikit kekecewaan yang tersirat di matanya. Aruna yang sejak tadi duduk di tepi ranjang, menggigit bibirnya, tidak tahu harus berkata apa. Ia takut jika Andra berpikiran yang tidak-tidak tentang keputusannya membantu Dimas.“Aku tahu,” akhirnya Andra bersuara, suaranya datar namun tegas. “Aku tahu kamu bantu Dimas.”Aruna menelan ludah, sedikit salah tingkah. “Mas, aku cuma...”“Berapa yang kamu kasih ke dia?” potong Andra sebelum Aruna sempat menyelesaikan kalimatnya.Aruna terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara pelan, “Sepuluh juta.”Andra terdiam sesaat, menghela napas panjang. Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya, bukan karena Aruna memberi uang kepada Dimas, tapi lebih kepada nominal yang cukup besar.“Sepuluh juta?” ulangnya, menatap Aruna dengan sedikit tidak percaya. “Aruna, kalau kamu memang mau bantu, kenapa nggak sekalian?”Aruna mengernyit. “Maksud Mas?”Andra bangkit dari duduk

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   53

    Dimas duduk gelisah di ruang tamu rumah Aruna. Tangannya menggenggam erat lututnya, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Ia tidak menyangka harus kembali ke rumah ini dalam kondisi seperti ini. Dulu, ia meninggalkan Aruna tanpa ragu, dan kini, ia kembali sebagai seorang peminta-minta.Pak Wito, ayah Aruna, duduk di hadapannya dengan wajah keras. Sorot matanya tajam, penuh amarah yang ia tahan. Ia melipat kedua tangannya di dada, menunggu penjelasan dari Dimas."Jadi, kau datang ke sini untuk meminjam uang?" suara Pak Wito rendah, namun penuh tekanan.Dimas menelan ludah. "Pak Wito, saya benar-benar dalam kesulitan. Ibu saya sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Saya butuh biaya untuk membayar pengobatannya."Pak Wito menghela napas, lalu menggeleng. "Kau tahu, Dimas? Aku sudah mendengar banyak tentang kehidupanmu sekarang. Kau meninggalkan Aruna, menikahi perempuan lain, lalu hidup dalam kemiskinan. Dan sekarang, kau kembali ke sini dengan tangan kosong, meminta bantuan?"Dimas m

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   52

    Dimas duduk di ruang tamu rumah ibunya dengan wajah letih. Sudah beberapa hari ia tinggal di sini sejak Mayang mengusirnya. Di depannya, Bu Siti duduk dengan tangan bersedekap, ekspresinya penuh kekecewaan."Ibu, sudahlah. Kita nggak akan menang lawan Bu Lina," Dimas berkata dengan suara datar.Bu Siti melotot. "Maksudmu apa? Kamu mau menyerah begitu saja? Mayang itu istrimu, Dimas! Kamu nggak boleh membiarkan dia semena-mena seperti ini!"Dimas mengusap wajahnya dengan frustasi. "Aku sudah capek, Bu. Bu Lina memang keras kepala. Dia nggak akan membiarkan Mayang kembali ke aku. Lagipula, aku nggak bisa terus-terusan begini. Aku harus mulai membangun hidupku sendiri."Bu Siti mengerutkan dahi. "Kamu mau ngapain?"Dimas menarik napas dalam. "Aku mau mulai dari awal. Seperti dulu, aku bakal jadi guru lagi."Bu Siti langsung menepuk pahanya dengan keras. "Guru?! Kamu mau jadi guru honorer lagi? Kamu pikir itu cukup? Kamu pikir dengan gaji receh itu kamu bisa hidup enak?"Dimas terdiam. Ia

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   51

    Dimas terduduk di ruang tengah rumah ibunya, wajahnya tampak kusut. Sudah tiga hari ia tinggal di sini sejak diusir Mayang. Hatinya masih dipenuhi amarah dan gengsi yang terluka.Bu Siti berjalan keluar dari dapur sambil membawa segelas teh manis, lalu meletakkannya di meja di depan Dimas. Namun, tatapan matanya penuh selidik."Sudah tiga hari kamu di sini. Kamu nggak pulang ke rumah?"Dimas menghela napas panjang. Ia meneguk tehnya tanpa menjawab.Bu Siti duduk di sebelahnya, menatapnya lekat-lekat. "Dimas, kamu ada masalah apa sama Mayang?"Dimas mendengus. "Masalah besar, Bu."Bu Siti menyipitkan mata. "Jangan bilang kamu berantem lagi. Kamu itu laki-laki, Dimas. Istri itu harus kamu kendalikan, bukan malah kamu yang diusir dari rumah!"Dimas menoleh dengan ekspresi kesal. "Iya, Bu! Aku diusir! Mayang sudah nggak mau sama aku lagi!"Bu Siti terbelalak. "Apa?!"Dimas bersandar ke sofa dengan wajah penuh kekecewaan. "Dia bilang dia nggak bisa hidup sama laki-laki yang nggak bertanggu

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   50

    Mayang duduk di tepi tempat tidurnya, menatap kosong ke arah lantai. Suara ibunya masih terngiang di kepalanya, terus-menerus mengusik pikirannya."Ayo ikut Ibu. Kamu masih punya masa depan, Mayang. Jangan buang hidupmu untuk laki-laki yang tidak punya modal."Ia menarik napas dalam, lalu mengembuskannya dengan berat. Ia tahu ibunya tidak salah. Sejak awal menikah, Dimas memang tidak pernah benar-benar berjuang untuknya. Bahkan saat mereka masih hidup berkecukupan berkat usaha ayahnya, Dimas lebih banyak bergantung daripada berusaha. Sekarang, setelah semua hancur, ia bahkan lebih banyak mengeluh daripada mencari solusi.Namun, di sisi lain, Mayang merasa tidak punya pilihan lain. Sejak dulu, ia sudah terbiasa berpikir bahwa tidak ada laki-laki lain yang akan menginginkannya selain Dimas. Wajahnya biasa saja—tidak secantik perempuan-perempuan lain di luar sana. Bahkan sejak kecil, ia selalu merasa kurang menarik dibandingkan teman-temannya.Jika ia meninggalkan Dimas sekarang, apakah

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   49

    Rumah itu kini terasa hampa. Sejak kepergian Pak Subrata, seolah-olah seluruh kehangatan yang dulu menyelimuti keluarga mereka ikut pergi bersamanya. Mayang duduk di sudut ruang tamu, menatap kosong ke arah lantai. Matanya sembab, namun air matanya seakan sudah habis.Orang-orang masih berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Namun, bagi Mayang, semuanya hanya suara yang sayup-sayup masuk ke telinganya tanpa benar-benar ia pahami. Sejak hari kematian ayahnya, ia menjadi seperti orang linglung. Ia masih bernapas, masih bergerak, tapi jiwanya seperti tertinggal di hari di mana ayahnya pergi.Bu Lina mencoba menguatkan Mayang, tapi semua orang bisa melihat betapa rapuhnya ia sekarang. Wajahnya yang dulu selalu tegas kini dipenuhi garis-garis kesedihan yang semakin dalam. Berulang kali ia memanggil nama Mayang, namun putrinya hanya menoleh sebentar, lalu kembali tenggelam dalam dunianya sendiri.Dimas berdiri di sudut ruangan, merasa serba salah. Sejak hari itu, Mayang hampir tidak be

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   48

    Bu Lina berdiri di ambang pintu ruang tamu dengan tatapan tajam. Wajahnya tegas, dan sorot matanya penuh dengan kekecewaan. Mayang menoleh ke arah ibunya, sedikit terkejut dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Sementara itu, Dimas tampak pucat, tidak menyangka bahwa mertuanya akan muncul di saat pertengkaran sedang memuncak."Bu?" Mayang bersuara lirih.Bu Lina berjalan mendekat dengan langkah mantap, tangannya terlipat di dada. "Laki-laki seperti ini masih kamu pertahankan, Mayang?" tanyanya lagi, suaranya dingin namun penuh ketegasan.Dimas berusaha menenangkan dirinya, lalu berkata dengan nada terpaksa, "Bu Lina, ini urusan saya dan Mayang. Ibu nggak perlu ikut campur."Namun, Bu Lina tidak bergeming. Ia menatap Dimas dengan pandangan penuh penilaian. "Ikut campur? Kamu kira aku bisa diam saja melihat anak perempuanku diperlakukan seperti mesin ATM? Mayang itu bukan sapi perah kamu, Dimas! Dia bukan sumber uang untuk membiayai hidup ibumu di kampung. Dia adalah istrimu!"Dimas menge

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status