Share

29

Penulis: Anik Safitri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-20 11:55:05

Dimas menatap sinis ke arah ibunya.

"Sudah lah Bu. Tak usah lebay," ujar Dimas lalu Manarik tuas gas motornya untuk segera menjauh dari dekat rumah Aruna.

Dimas duduk di kursi kayu tua di ruang makan, menatap piring kosong di depannya dengan tatapan kosong. Ia baru saja menerima tawaran pekerjaan di Jepang yang menggiurkan. Tapi ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya, sesuatu yang membuatnya merasa bimbang. Bu Siti, ibunya, memasuki ruangan dengan langkah tenang namun tegas.

"Dimas, ibu tidak mau dengar kamu pergi ke Jepang," kata Bu Siti dengan nada yang menahan amarah. Matanya menatap tajam ke arah putranya.

Dimas mengangguk pelan. "Iya, Bu. Tapi aku pikir ini kesempatan bagus untuk memperbaiki hidup kita."

Bu Siti menghentakkan tangannya ke meja, suaranya menggelegar di ruangan yang sempit itu. "Kamu gila, Dimas! Mau meninggalkan keluargamu? Mau lari dari tanggung jawabmu sebagai suami?"

Dimas terkejut dengan reaksi ibunya. "Bu, aku hanya ingin mencari kehidupan yang lebih baik.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
carsun18106
pilihannya skrg 1. menceraikan mayang, putus hubungan dgn ibu, pergi ke jepang 2. tetap jd budak 3. bundir mau pilih yg mana?
goodnovel comment avatar
carsun18106
ayo dimas, be a man, ambil keputusan yg tegas klo msh mau mempertahankan harga diri
goodnovel comment avatar
carsun18106
klo dimas sampe mukul mayang, yg ada dimas dipenjara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   30

    Dimas berdiri di depan Mayang, bibirnya terkatup rapat. Hatinya mendidih, namun dia hanya mampu memandang Mayang dengan tatapan tajam. Mayang yang berdiri di hadapannya, sedikit tersenyum seperti meremehkan, dengan nada sombong yang tak bisa disembunyikan."Jadi, kamu pikir aku takut padamu?" kata Mayang dengan suara yang sedikit mengolok.Dimas hampir tidak bisa menahan diri. Tanpa sengaja, tangannya memang terangkat, niatnya untuk menampar Mayang sangat besar. Namun saat telapak tangannya hampir menyentuh pipi Mayang, ia berhenti seketika. Wajahnya berubah menjadi pucat, pikirannya terganggu oleh kesadaran bahwa perbuatannya bisa merusak reputasi keluarganya. Terlebih, dia tak ingin terjebak dalam perasaan yang membelenggu dirinya.Mayang menatapnya dengan rasa kemenangan."Kamu tidak berani," ujarnya sambil tersenyum penuh kemenangan, menyadari bahwa Dimas takkan berani melakukan apapun karena dia bergantung pada keluarga Mayang, terutama ibunya yang selalu membela apapun yang dila

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   31

    Dimas hanya melengos mendengar pertanyaan Mayang tersebut.Pertanyaan yang bodoh. Seluruh orang juga tau apa bedanya jika Myanah dibandingkan dengan Aruna. Aruna lebub cantik, dan mungkin jika disandingkan dengan Dimas, Aruna lebih masuk akal. Daripada Mayang. Yang aneh sekali menjadi istri. Lebihnya hanya satu. Dia kaya raya. Yang membuat silau ibu Dimas.Langit pagi kota Jakarta yang cerah menandai awal hari yang sempurna bagi Aruna. Cahaya matahari masuk melalui jendela besar di rumah mewahnya, menciptakan suasana hangat dan nyaman. Aruna duduk di meja makan, menikmati sarapan dengan senyum di wajahnya. Di sebelahnya, Andra sedang membaca koran, sesekali melirik istrinya dengan tatapan penuh cinta.Setelah menikah, Aruna dan Andra pindah ke sebuah rumah mewah di kawasan elit Jakarta. Rumah itu besar, dengan halaman luas dan taman indah yang selalu tertata rapi. Setiap sudut rumah memancarkan kemewahan, mulai dari perabotan mahal hingga dekorasi artistik yang dipilih dengan cermat.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   32

    Mayang menghabiskan sore dengan berbaring malas di sofa, sementara Dimas duduk di meja kecil di sudut ruangan, sibuk dengan laptopnya. Ia mencoba melupakan pembicaraan dengan ibunya dan Diah tadi siang, tetapi kata-kata mereka terus berputar di kepalanya. Saran Diah tentang punya anak membuatnya semakin gelisah. Ia tahu betul bahwa Mayang bukan tipe perempuan yang ingin punya anak, apalagi mengurusnya.Dimas memutuskan untuk mengutarakan kekhawatirannya kepada Mayang. "Mayang, tadi aku ngobrol sama Mbak Diah dan Ibu. Mereka memberi saran untuk kita punya anak," ujarnya hati-hati.Mayang menatap dan menoleh dengan tajam lalu ia hanya mendesah panjang, pandangannya kembali tetap terpaku pada layar ponsel."Punya anak? Kamu serius, Mas? Aku nggak bisa bayangin harus hamil, sakit, apalagi mengurus anak. Itu bukan aku banget. Ribet," ujarnya dengan santaiDimas mengerti perasaan Mayang, tetapi tekanan dari keluarganya membuatnya merasa terpojok."Aku tahu, Mayang. Tapi mungkin dengan punya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   33

    Dimas mengusap wajahnya dengan kasar.“Ya Tuhan mayang, aku dan Aruna itu sudah menjadi masa lalu. Kenapa kamu masih mempermasalahkannya? Kalau kamu tanya siapa pemenangnya, bukankah sudah jelas itu kamu? Aku membatalkan rencana menikahi Aruna, demi menikahi kamu,” kata Dimas menciba menjelaskan. Meskipun sebenarnya, pemenangnya tetap Aruna, hanya Mayang yang justru ia nikahi.“Karena sikap kamu itu aneh. A N E H !”Ingin sekali saat itu Dimas menjelaskan dari A sampai Z tentang sikap Mayang yang membuat dirinya menjadi aneh. Tapi apa daya? Ia tidak pernah menang dari Mayang.Malam itu, Dimas tak bisa tidur. Pembicaraan dengan Mayang semakin membebani pikirannya. Dia merasa terjebak di antara dua dunia yang bertentangan: desakan keluarganya untuk punya anak dan keteguhan Mayang yang enggan menjadi seorang ibu. Ditambah lagi, rasa khawatir terhadap Aruna yang sekarang menjadi target kebencian keluarga istrinya.Dimas memutuskan untuk keluar rumah sejenak, mencari udara segar. Ia berja

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   34

    Malam itu, Aruna merasa udara di sekitarnya lebih dingin dari biasanya. Ia sedang duduk di ruang tamu, mencoba menenangkan diri dengan membaca buku. Kejadian-kejadian aneh beberapa hari terakhir terus menghantui pikirannya. Tiba-tiba, ia mendengar suara di luar jendela, seperti seseorang sedang mengendap-endap. Saat itu Andra ada lembur di tempat kerjanya. Para ART sudah tidur. Aruna tinggal di kompleks perumahan yang memang rata rata tidak ada gerbang, karena sudah aman dengan penjagaan dari depan.Aruna bangkit dari kursinya dengan hati-hati, berjalan mendekati jendela dengan langkah pelan. Ia mengintip melalui celah tirai, dan melihat sosok pria yang mencurigakan berdiri di halaman. Jantungnya berdegup kencang, tapi ia berusaha tetap tenang. Pria itu tampak sedang mencoba membuka pintu samping rumah.Dengan cepat, Aruna mengambil tongkat kayu yang biasa ia gunakan untuk olahraga. Ia mengintip sekali lagi, memastikan pria itu masih ada di sana. Kemudian, dengan langkah pasti, ia mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   35

    Pak Subrata melihat ketegangan yang terjadi antara Aruna dan Mayang. Wajahnya memerah marah ketika ia memahami bahwa situasi ini sudah terlalu jauh. Ia tidak menyangka bahwa Aruna akan berani melabrak Mayang di rumahnya sendiri."Aruna, apa yang kamu lakukan di sini? Apa maksud semua ini?" Pak Subrata mendekati Aruna dengan langkah cepat, suaranya penuh dengan kemarahan yang ditahan.Aruna menatap Pak Subrata tanpa gentar. "Aku datang untuk menuntut keadilan, Pak. Anak buah Bapak sudah mengaku bahwa Bapak yang menyuruhnya untuk mencelakakanku. Aku hanya ingin memastikan Mayang tahu bahwa tindakan seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja.Apa yang aku lakukan kepada keluarga kalian? Apa ada perbuatanku atau keluargaku yang merugikan keluarga besar kalian? Coba katakana ! Laki laki ini kan yang kalian mau? Dia sudah menjadi bagian dari keluarga kalian. Lalu apa yang kalian mau lagi?” tanya Aruna dengan kilatan emosi di wajahnya.Pak Subrata menghela napas panjang, mencoba menenangka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   36

    Bahkan wanita paruh baya itu menatap Dimas dari atas sampai ke bawah, membuat Dimas sedikit risih.“Asli mana kamu?” tanya wanita itu.“Saya dari kampung sebelah, Bu,” jawab Dimas mencoba tetap bersikap sopan. Meskipun nada suara wanita yang mengaku sebagai ibu Mayang itu terdengar ketus.“Kerja apa?”“Dulu saya guru.”“Dulu? Guru? ASN?” tanya wanita itu.Dimas hanya menggeleng. Pertanyaan biasa, tapi membuat hati terasa perih mendengar.“MAsih honorrer,” jawab dimas pelan.“Lalu maksut kamu yang dulu itu bagaimana? Sekarang kamu bantu bantu di usaha Subrata?” tanya wanita itu lagi.Dimas kembali hanya menggeleng dengan pelan, sembari menghela nafas.“Lalu kamu kerja apa sebenarnya? Kamu tidak bekerja begitu?” tanya wanita itu semakin berapi api.Dimas tidak menjawab apa apa. Ia harus mengelak apa lagi, jika yang dikatakan wanita itu memang benar adanya.Wanita itu tiba tiba mengusap wajahnya dengan kasar.“Ya Tuhan Subrata, kenapa kamu tidak memberi tau aku jika Mayang menikah,” ucap

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   37

    Dimas pulang ke rumah ibunya, tampak kelelahan dan frustrasi. Setibanya di ruang tamu, Dimas langsung melontarkan keluhan tentang pernikahannya dengan Mayang."Ibu, aku tidak tahu lagi harus bagaimana," keluh Dimas, duduk di sofa sambil memegangi kepala. "Aku merasa terjebak. Mayang itu gak pernah ngerti apa yang aku rasakan."Ibu Dimas, yang sudah menunggu di ruang tamu, menatap putranya dengan cemas. "Kenapa, Dim? Kenapa kamu merasa seperti itu? Apa yang terjadi dengan Mayang? Dia kan baik-baik saja, bukan?"Dimas menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. "Ibu, Mayang itu... dia terlalu keras kepala. Dia lebih mengutamakan ego daripada memahami aku. Keluarganya juga kacau. Bahkan tadi ibu kandungnya datang ke rumah? Itu saja sudah membuat suasana semakin panas. Ibu Mayang itu tidak pernah peduli dengan dia, tiba-tiba datang dan mau bawa Mayang pergi."Ibu Dimas merasa terkejut mendengar keluhan itu. "Kamu harus bersabar, Dim. Setiap keluarga punya masalahnya sendiri.""Tapi, Bu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   43

    Ruangan terasa sunyi sejenak. Udara di antara mereka seperti dipenuhi oleh ketegangan tak terlihat. Mayang mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba menutupi rasa malu dan sakit hati akibat ucapan Aruna. Namun, ia menahan diri untuk tidak terpancing emosi.“Aku kesini tidak untuk berdebat, Aruna,” ujar Mayang dengan nada datar, berusaha mengendalikan perasaannya. “Aku datang untuk meminta maaf atas apa yang sudah Papa lakukan. Aku tahu itu salah, dan aku hanya ingin menjernihkan suasana.”Aruna menyilangkan kaki, menatap Mayang dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ada kepuasan di balik matanya, tetapi ia tetap menjaga nada bicaranya netral.“Menjernihkan suasana, ya?” Aruna tersenyum tipis. “Kupikir, setelah semua penghinaan bahkan fitnah yang Papa kamu lakukan, permintaan maaf saja tidak cukup.”Mayang menarik napas dalam-dalam, mencoba meredam gejolak di dadanya. “Aku mengerti. Tapi tolong dengarkan aku dulu.”Aruna mengangkat alis, memberi isyarat agar Mayang melanjutkan. Mayang m

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   42

    Tubuh Subrata bergetar. Matanya menatap Andra dan Aruna bergantian. Seolah ia tidak percaya.“Oh apa mungkin anda masih kurang percaya? Atau perlu saya telfon Papa saya?” tanya Andra lagi.Pak Subrata masih belum menjawab. Namun matanya kemali menelisik wajah Andra. Ya laki laki itu sangat menwarisi wajah tampan papanya, dan ia yakin bahwa yang berdiri dihadapannya benar adalah Dewa.“Dan ini Aruna, istri saya,” lanjut Andra.Subrata berdiri kaku, tubuhnya masih bergetar hebat. Tatapan matanya yang tadi penuh kesombongan kini berubah menjadi campuran syok dan ketakutan. Andra berdiri di hadapannya dengan penuh percaya diri, sementara Aruna tetap berdiri tenang di samping suaminya. Suasana di ruangan itu berubah mencekam, dengan keheningan yang hampir menyesakkan dada.“Andra… jadi… kamu benar-benar putranya Mas Sadewa?” Subrata akhirnya membuka suara, meski nadanya bergetar.Andra tersenyum tipis, menyilangkan tangan di dada. "Saya pikir tadi saya sudah cukup jelas. Atau perlu saya bu

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   41

    Bu Lina menggantung kalimatnya, pandangannya menerawang. Bibirnya bergerak seolah ingin mengucapkan sesuatu, tapi ia tampak menelan kembali kata-katanya. Seketika, suasana menjadi tegang. Subrata menyipitkan mata, mencoba membaca raut wajah istrinya, sementara Mayang berdiri dengan alis berkerut, menunggu dengan rasa penasaran.“Siapa, Bu?” desak Mayang, nada suaranya menunjukkan kebingungan sekaligus ketidaksabaran.Bu Lina menarik napas panjang, menunduk sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Subrata. “Tidak penting siapa. Intinya, aku hanya ingin memastikan Mayang tidak lagi memberi alasan bagi siapa pun untuk berbicara buruk tentangnya. Itu saja.”Subrata mendengus kecil, jelas merasa jawaban itu tidak memuaskan. “Kamu terlalu paranoid, Lina. Orang-orang selalu punya sesuatu untuk dibicarakan. Kita tidak bisa mengendalikan mulut mereka.”Namun, Bu Lina menatapnya dengan serius. “Tidak, Subrata. Kita tidak bisa mengendalikan mereka, tapi kita bisa mencegah mereka memiliki a

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   40

    Di sisi lain, di kediaman Subrata, suara gelak tawa memenuhi ruangan kecil itu. Subrata dan Mayang duduk di ruang tamu dengan meja kayu penuh dengan bekas cangkir kopi dan beberapa dokumen. Wajah mereka memancarkan kepuasan, seolah menikmati hasil rencana licik yang baru saja mereka jalankan."Benar-benar lucu, Mayang," ujar Subrata sambil menepuk lututnya. "Lihat saja wajahnya tadi. Seperti orang yang kehilangan akal. Kau lihat bagaimana dia mencoba membela diri? Sia-sia!"Mayang terkekeh, melirik ayahnya dengan bangga. "Aku tidak menyangka gosip kecil seperti itu bisa membuatnya kalang kabut. Warga desa benar-benar mudah sekali termakan cerita. Aku hanya perlu membocorkan ‘kawin kontrak’ itu ke Bu Sari, dan sisanya menyebar dengan sendirinya."Subrata mengangguk, senyum licik menghiasi wajahnya. "Orang-orang desa ini memang suka mendramatisasi cerita. Kalau kita bawa sedikit bumbu, mereka langsung terpancing. Lagi pula, apa lagi yang mereka harapkan dari perempuan seperti Aruna? Dia

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   39

    Aruna menatap bayangannya di cermin mobil. Senyumnya tertahan, meski hatinya penuh harap. Hari ini, ia memutuskan mengunjungi rumah orang tuanya. Kehidupan barunya terasa sempurna. Rumah mewah, mobil mahal, dan perhatian Andra yang tanpa cela membuatnya percaya diri. Tapi ada sesuatu di hatinya yang tak bisa ia abaikan—kerinduan untuk berbagi kebahagiaan itu dengan keluarganya.Ketika mobil SUV hitam berkilauan memasuki gang kecil di kampung halaman, mata-mata tetangga langsung tertuju padanya. Bisik-bisik mulai terdengar, dan Aruna bisa merasakan tatapan penuh selidik dari balik jendela rumah-rumah sekitar. Namun, ia mencoba tidak mempedulikannya. Dengan anggun, ia keluar dari mobil, mengenakan gaun sederhana tapi elegan, membawa tas bermerek yang menonjolkan kesuksesannya."Aruna sudah datang!" seru seorang ibu-ibu di ujung gang, memecah keheningan.Namun, bukannya menyambut dengan senyum, beberapa tetangga malah memandangnya dengan sorotan berbeda. Ada nada sinis di balik bisikan m

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   38

    Di ruang kerjanya yang megah, Subrata duduk sambil mengamati layar komputer. Matanya menyipit, memperhatikan laporan yang baru saja ia terima dari asisten pribadinya. Dalam laporan itu, tersirat kekacauan kecil yang mulai muncul di rumah tangga Mayang dan Dimas. Tapi Subrata tidak terganggu; sebaliknya, ia tersenyum kecil, seperti serigala yang sedang mencium aroma mangsa.Ketukan pintu terdengar pelan. “Masuk,” ucap Subrata dengan nada datar.Mayang melangkah masuk, ekspresi wajahnya terlihat campur aduk antara kebingungan dan ketegangan. “Papi, aku ingin bicara,” katanya tanpa basa-basi.Subrata menutup laptopnya dengan tenang, lalu menatap putrinya. “Apa yang ingin kamu bicarakan, Mayang? Duduklah.”Mayang duduk dengan tubuh yang tampak kaku. “Tadi mengenai ibu yang datang ke rumah,” katanya dengan suara lirih. “Dia bilang ingin memperbaiki hubungan. Tapi... aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.”Subrata menghela napas panjang, matanya menatap tajam putrinya. “Mayang, dengarka

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   37

    Dimas pulang ke rumah ibunya, tampak kelelahan dan frustrasi. Setibanya di ruang tamu, Dimas langsung melontarkan keluhan tentang pernikahannya dengan Mayang."Ibu, aku tidak tahu lagi harus bagaimana," keluh Dimas, duduk di sofa sambil memegangi kepala. "Aku merasa terjebak. Mayang itu gak pernah ngerti apa yang aku rasakan."Ibu Dimas, yang sudah menunggu di ruang tamu, menatap putranya dengan cemas. "Kenapa, Dim? Kenapa kamu merasa seperti itu? Apa yang terjadi dengan Mayang? Dia kan baik-baik saja, bukan?"Dimas menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. "Ibu, Mayang itu... dia terlalu keras kepala. Dia lebih mengutamakan ego daripada memahami aku. Keluarganya juga kacau. Bahkan tadi ibu kandungnya datang ke rumah? Itu saja sudah membuat suasana semakin panas. Ibu Mayang itu tidak pernah peduli dengan dia, tiba-tiba datang dan mau bawa Mayang pergi."Ibu Dimas merasa terkejut mendengar keluhan itu. "Kamu harus bersabar, Dim. Setiap keluarga punya masalahnya sendiri.""Tapi, Bu,

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   36

    Bahkan wanita paruh baya itu menatap Dimas dari atas sampai ke bawah, membuat Dimas sedikit risih.“Asli mana kamu?” tanya wanita itu.“Saya dari kampung sebelah, Bu,” jawab Dimas mencoba tetap bersikap sopan. Meskipun nada suara wanita yang mengaku sebagai ibu Mayang itu terdengar ketus.“Kerja apa?”“Dulu saya guru.”“Dulu? Guru? ASN?” tanya wanita itu.Dimas hanya menggeleng. Pertanyaan biasa, tapi membuat hati terasa perih mendengar.“MAsih honorrer,” jawab dimas pelan.“Lalu maksut kamu yang dulu itu bagaimana? Sekarang kamu bantu bantu di usaha Subrata?” tanya wanita itu lagi.Dimas kembali hanya menggeleng dengan pelan, sembari menghela nafas.“Lalu kamu kerja apa sebenarnya? Kamu tidak bekerja begitu?” tanya wanita itu semakin berapi api.Dimas tidak menjawab apa apa. Ia harus mengelak apa lagi, jika yang dikatakan wanita itu memang benar adanya.Wanita itu tiba tiba mengusap wajahnya dengan kasar.“Ya Tuhan Subrata, kenapa kamu tidak memberi tau aku jika Mayang menikah,” ucap

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   35

    Pak Subrata melihat ketegangan yang terjadi antara Aruna dan Mayang. Wajahnya memerah marah ketika ia memahami bahwa situasi ini sudah terlalu jauh. Ia tidak menyangka bahwa Aruna akan berani melabrak Mayang di rumahnya sendiri."Aruna, apa yang kamu lakukan di sini? Apa maksud semua ini?" Pak Subrata mendekati Aruna dengan langkah cepat, suaranya penuh dengan kemarahan yang ditahan.Aruna menatap Pak Subrata tanpa gentar. "Aku datang untuk menuntut keadilan, Pak. Anak buah Bapak sudah mengaku bahwa Bapak yang menyuruhnya untuk mencelakakanku. Aku hanya ingin memastikan Mayang tahu bahwa tindakan seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja.Apa yang aku lakukan kepada keluarga kalian? Apa ada perbuatanku atau keluargaku yang merugikan keluarga besar kalian? Coba katakana ! Laki laki ini kan yang kalian mau? Dia sudah menjadi bagian dari keluarga kalian. Lalu apa yang kalian mau lagi?” tanya Aruna dengan kilatan emosi di wajahnya.Pak Subrata menghela napas panjang, mencoba menenangka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status