Share

24

Penulis: Anik Safitri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 08:15:49

“Mayang kenapa kamu cemberut seperti itu?” tanya Pak Subrata saat Mayang turun ke bawah untuk makan siang. Namun Mayang juga tidak langsung menjawab. Pak Subrata tamapl celingukan.

“Loh Dimas kemana?” tanya Pak Subrata.

“Hilang. Ditelan bumi,” jawab Maynag dengan sinis.

Pak Subrata sudah merasa kalau pasti ada maalah dengan Mayang dan Dimas.

“Mayang, ada apa? Cerita ke Papa? APa yang dilakukan Dimas itu? Dassar laki laki tidak tau diuntung,” gerutu Pak Subrata.

“Dimas itu menolak kemauanku Pa. aku ingin liburan ke korea. Tapi kata Dimas ngabisin uang lah, dia mau di dalam negeri saja. Memangnya aku ini adalah dia, yang liburan cukup di luar kota saja. Apa dia lupa dia menikah dengan orang yang bagaimana? Lagipula meskipun aku mau liburan du liar negeri juga tapi aku tidak minta uang ke dia kan Pa?” tanya Mayang mencari pembelaan.

“Kurang enak apa jadi laki laki itu. Di rumah ini semua juga ada,” yambah pak Subrata.

“Asalamualaikum.”

Terdengar suara Dimas dari luar. Ternyata dia baru p
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
lurus teruus, belok, eeh kok kyk hafal jalannya ya, eeh kok rumah yg ini ya xixixi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   25

    Andra hafal betul jalan menuju rumah ini. Tapi apa mungkin ia akan dijodokan dengan tetangganya Aruna. Tapi siapa? Yang mana? Kenapa dunia rasanya sempit sekali?Andra hanya memandang jakanan. Jalanan yang dulu ia lalui saat mengantar Aruna untuk pulang. Namun tiba tiba mobil berhenti di sebuah rumah yang taka sing lagi untuk Andra. Ya rumah siapa lagi kalau bukan Aruna. Berkali kali Andra mengucek matanya untuk memastikan bahwa mobil memang berhenti di sebuah rumah yang pernah Andra kunjungi.“Ndra, kenapa?” tanya Mama Andra yamg sadar anaknya sedang mengucek matanya berkali kali.“Benar ini rumahnya Ma?” tanya Andra memastikan.Dan Mama Andra mengangguk.“Ndra, mama tidak pernah mengajari kamu untuk membedakan orang lain apalagi lewat materi. Harta itu hanya bonus Ndra, kuncinya ada di hati. Percuma kamu punya pasangan dari keluarga kaya raya kalau hatinya tidak bersih. Untuk apa? Hidup juga tak akan nyaman Ndra. Percaya mama dan papa. Kali ini pilihan kami pasti tidak akan salah,”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   26

    Semua tertawa mendengar permintaan Andra. “Sabar dulu domg. Kamu jangan terburu buru. Kelihatan sekali kalau kamu suka dengan Aruna,” goda Pak Robert.Andra tersenyum lebar.“Run, kita jodoh,” kata Andra dengan senang.Namun Aruna masih saja melongo. Apa yang di depannnya saat ini seperti mimpi. Dalam bayangannya semua mimpi dan cita citanya akan hancur saat ia akan dikahkan oleh pria tua seumuran bapaknya. Ternyaa laki alki yang akan dinikahkan dengannya adalah Andra. Entah cinta atau apa, selama ia dekat dengan laki laki tampan itu, ia merasa nyaman. “Run, apa kamu tidak senang? Apa kamu keberatan?” tanya Andra.Aruna terpaksa memaksakan senyumnya.“Tapi Ndra. Aku kan ya kamu bisa lihat aku dari keluarga yang biasa saja. Bahkan aku dulu sering pinjam uang ke kamu. Dan sekarang aku baru tau kalau kamu adalah anak dari Pak Robert, bos dari bapakku. Yang memiliki bisnis property. Itu yang baru saya tau. Belum yang lainnya. Apa pantas Ndra?” tanya Aruna dengan ragu.Mama Andra seger

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   27

    Bu Siti tidak langsung menjawabpertanyaan Dimas tersebut. Tapi Dimas mengusap wajahnya dengan kasar.“Ya Tuhan Bu. Dimas ini bukan barang Bu. Bukan untuk diperjualbelikan. Dimas juga punya hati Bu,” protes Dimas karena perasaannya saat itu sudah mulai tidak enak.Bu Siti mengibskan tangannya di udara.“Kamu ini ngomong apa sih Dimas?” jawab Bu Siti.“Ya kali saja, ibu tega menjualku kepada yang lebih kaya demi uang.”“Ibu ini tidak ada makst menuual kamu ya, Hanya saja ibu itu berpikir bahwa kamu harus punya masa depan yang bagus. Kamu pikir rumah tangga dengan ekonomi yang pas pasan itu menyenangkan begitu?”“Kalau Aruna menikah dengan orang kaya ya sudahlah Bu kalau begitu.”“Loh kok justru ya sudah? Tidak kamu tidak boleh kalah dengan Aruna. Enak saja. Dia menikahkan Aruna dengan laki laki itu aslinya juga untuk balas dendam, kepada kita,” kata Bu Siti yang terus menggebu nggebu.Dimas hanya membuang nafas dengan berat.“Lalu apa yang harus Dimas lakukan Bu? Selama ini kan dimas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   28

    Malam itu, Dimas duduk di ruang tamu dengan perasaan cemas. Sejak Mayang pergi keluar, Dimas tidak mendengar suara apapun dari luar. Biasanya, Mayang akan mengamuk atau mengadu kepada Pak Subrata, tapi kali ini suasana sangat sepi. Dia merasakan ada sesuatu yang salah, tapi dia tidak tahu apa.Suara langkah kaki terdengar mendekat dari lorong panjang. Dimas menoleh, berharap itu hanya Mayang yang kembali dengan marah biasa. Tapi, suara langkah itu terlalu berat dan teratur. Pintu ruang tamu terbuka dengan keras, dan di sana berdiri Pak Subrata dengan wajah merah padam.Pak Subrata menatap Dimas dengan tajam, tatapan yang bisa membuat siapa saja gemetar."Jadi, kamu menganggap anakku jelek, Dimas?" Suaranya berat dan penuh amarah.Dimas menelan ludahnya, mencoba untuk tetap tenang. "Bukan begitu, Pak. Saya hanya ingin Mayang sedikit memperhatikan penampilannya. Bukan berarti dia jelek."Pak Subrata mendekat, membuat jarak antara mereka semakin sempit. "Kamu pikir kamu siapa bisa menghi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   29

    Dimas menatap sinis ke arah ibunya."Sudah lah Bu. Tak usah lebay," ujar Dimas lalu Manarik tuas gas motornya untuk segera menjauh dari dekat rumah Aruna.Dimas duduk di kursi kayu tua di ruang makan, menatap piring kosong di depannya dengan tatapan kosong. Ia baru saja menerima tawaran pekerjaan di Jepang yang menggiurkan. Tapi ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya, sesuatu yang membuatnya merasa bimbang. Bu Siti, ibunya, memasuki ruangan dengan langkah tenang namun tegas."Dimas, ibu tidak mau dengar kamu pergi ke Jepang," kata Bu Siti dengan nada yang menahan amarah. Matanya menatap tajam ke arah putranya.Dimas mengangguk pelan. "Iya, Bu. Tapi aku pikir ini kesempatan bagus untuk memperbaiki hidup kita."Bu Siti menghentakkan tangannya ke meja, suaranya menggelegar di ruangan yang sempit itu. "Kamu gila, Dimas! Mau meninggalkan keluargamu? Mau lari dari tanggung jawabmu sebagai suami?"Dimas terkejut dengan reaksi ibunya. "Bu, aku hanya ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   30

    Dimas berdiri di depan Mayang, bibirnya terkatup rapat. Hatinya mendidih, namun dia hanya mampu memandang Mayang dengan tatapan tajam. Mayang yang berdiri di hadapannya, sedikit tersenyum seperti meremehkan, dengan nada sombong yang tak bisa disembunyikan."Jadi, kamu pikir aku takut padamu?" kata Mayang dengan suara yang sedikit mengolok.Dimas hampir tidak bisa menahan diri. Tanpa sengaja, tangannya memang terangkat, niatnya untuk menampar Mayang sangat besar. Namun saat telapak tangannya hampir menyentuh pipi Mayang, ia berhenti seketika. Wajahnya berubah menjadi pucat, pikirannya terganggu oleh kesadaran bahwa perbuatannya bisa merusak reputasi keluarganya. Terlebih, dia tak ingin terjebak dalam perasaan yang membelenggu dirinya.Mayang menatapnya dengan rasa kemenangan."Kamu tidak berani," ujarnya sambil tersenyum penuh kemenangan, menyadari bahwa Dimas takkan berani melakukan apapun karena dia bergantung pada keluarga Mayang, terutama ibunya yang selalu membela apapun yang dila

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   31

    Dimas hanya melengos mendengar pertanyaan Mayang tersebut.Pertanyaan yang bodoh. Seluruh orang juga tau apa bedanya jika Myanah dibandingkan dengan Aruna. Aruna lebub cantik, dan mungkin jika disandingkan dengan Dimas, Aruna lebih masuk akal. Daripada Mayang. Yang aneh sekali menjadi istri. Lebihnya hanya satu. Dia kaya raya. Yang membuat silau ibu Dimas.Langit pagi kota Jakarta yang cerah menandai awal hari yang sempurna bagi Aruna. Cahaya matahari masuk melalui jendela besar di rumah mewahnya, menciptakan suasana hangat dan nyaman. Aruna duduk di meja makan, menikmati sarapan dengan senyum di wajahnya. Di sebelahnya, Andra sedang membaca koran, sesekali melirik istrinya dengan tatapan penuh cinta.Setelah menikah, Aruna dan Andra pindah ke sebuah rumah mewah di kawasan elit Jakarta. Rumah itu besar, dengan halaman luas dan taman indah yang selalu tertata rapi. Setiap sudut rumah memancarkan kemewahan, mulai dari perabotan mahal hingga dekorasi artistik yang dipilih dengan cermat.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   32

    Mayang menghabiskan sore dengan berbaring malas di sofa, sementara Dimas duduk di meja kecil di sudut ruangan, sibuk dengan laptopnya. Ia mencoba melupakan pembicaraan dengan ibunya dan Diah tadi siang, tetapi kata-kata mereka terus berputar di kepalanya. Saran Diah tentang punya anak membuatnya semakin gelisah. Ia tahu betul bahwa Mayang bukan tipe perempuan yang ingin punya anak, apalagi mengurusnya.Dimas memutuskan untuk mengutarakan kekhawatirannya kepada Mayang. "Mayang, tadi aku ngobrol sama Mbak Diah dan Ibu. Mereka memberi saran untuk kita punya anak," ujarnya hati-hati.Mayang menatap dan menoleh dengan tajam lalu ia hanya mendesah panjang, pandangannya kembali tetap terpaku pada layar ponsel."Punya anak? Kamu serius, Mas? Aku nggak bisa bayangin harus hamil, sakit, apalagi mengurus anak. Itu bukan aku banget. Ribet," ujarnya dengan santaiDimas mengerti perasaan Mayang, tetapi tekanan dari keluarganya membuatnya merasa terpojok."Aku tahu, Mayang. Tapi mungkin dengan punya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   44

    Mayang kembali ke rumahnya dengan perasaan bercampur aduk. Tawaran yang ia berikan kepada Aruna justru berbalik menjadi penghinaan yang begitu menusuk. Aruna, dengan keangkuhannya, menolak segala bentuk rekonsiliasi, bahkan ketika Mayang sudah menawarkan sesuatu yang bagi dirinya terasa sangat berat: Dimas.Di ruang tamu rumahnya, Dimas sedang duduk santai, membaca koran dengan ekspresi tenang. Namun, ketika Mayang masuk dengan langkah berat, ia langsung menyadari ada sesuatu yang salah.“Kamu kenapa?” tanya Dimas, melipat korannya dan menatap Mayang dengan cemas.Mayang tak langsung menjawab. Ia menatap suaminya sejenak, lalu mengalihkan pandangan, berjalan menuju sofa dan duduk dengan tubuh yang tampak lelah.“Dimas,” katanya akhirnya, suaranya lirih. “Aku harus bicara sesuatu yang penting dengan kamu.”Dimas mengerutkan kening. “Apa ini ada kaitanya dengan Aruna?”Mayang mengangguk pelan. “Iya. Aku… aku mencoba meminta maaf dan menawarkan sesuatu untuk memperbaiki hubungan keluarga

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   43

    Ruangan terasa sunyi sejenak. Udara di antara mereka seperti dipenuhi oleh ketegangan tak terlihat. Mayang mengerjapkan matanya beberapa kali, mencoba menutupi rasa malu dan sakit hati akibat ucapan Aruna. Namun, ia menahan diri untuk tidak terpancing emosi.“Aku kesini tidak untuk berdebat, Aruna,” ujar Mayang dengan nada datar, berusaha mengendalikan perasaannya. “Aku datang untuk meminta maaf atas apa yang sudah Papa lakukan. Aku tahu itu salah, dan aku hanya ingin menjernihkan suasana.”Aruna menyilangkan kaki, menatap Mayang dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ada kepuasan di balik matanya, tetapi ia tetap menjaga nada bicaranya netral.“Menjernihkan suasana, ya?” Aruna tersenyum tipis. “Kupikir, setelah semua penghinaan bahkan fitnah yang Papa kamu lakukan, permintaan maaf saja tidak cukup.”Mayang menarik napas dalam-dalam, mencoba meredam gejolak di dadanya. “Aku mengerti. Tapi tolong dengarkan aku dulu.”Aruna mengangkat alis, memberi isyarat agar Mayang melanjutkan. Mayang m

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   42

    Tubuh Subrata bergetar. Matanya menatap Andra dan Aruna bergantian. Seolah ia tidak percaya.“Oh apa mungkin anda masih kurang percaya? Atau perlu saya telfon Papa saya?” tanya Andra lagi.Pak Subrata masih belum menjawab. Namun matanya kemali menelisik wajah Andra. Ya laki laki itu sangat menwarisi wajah tampan papanya, dan ia yakin bahwa yang berdiri dihadapannya benar adalah Dewa.“Dan ini Aruna, istri saya,” lanjut Andra.Subrata berdiri kaku, tubuhnya masih bergetar hebat. Tatapan matanya yang tadi penuh kesombongan kini berubah menjadi campuran syok dan ketakutan. Andra berdiri di hadapannya dengan penuh percaya diri, sementara Aruna tetap berdiri tenang di samping suaminya. Suasana di ruangan itu berubah mencekam, dengan keheningan yang hampir menyesakkan dada.“Andra… jadi… kamu benar-benar putranya Mas Sadewa?” Subrata akhirnya membuka suara, meski nadanya bergetar.Andra tersenyum tipis, menyilangkan tangan di dada. "Saya pikir tadi saya sudah cukup jelas. Atau perlu saya bu

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   41

    Bu Lina menggantung kalimatnya, pandangannya menerawang. Bibirnya bergerak seolah ingin mengucapkan sesuatu, tapi ia tampak menelan kembali kata-katanya. Seketika, suasana menjadi tegang. Subrata menyipitkan mata, mencoba membaca raut wajah istrinya, sementara Mayang berdiri dengan alis berkerut, menunggu dengan rasa penasaran.“Siapa, Bu?” desak Mayang, nada suaranya menunjukkan kebingungan sekaligus ketidaksabaran.Bu Lina menarik napas panjang, menunduk sejenak, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Subrata. “Tidak penting siapa. Intinya, aku hanya ingin memastikan Mayang tidak lagi memberi alasan bagi siapa pun untuk berbicara buruk tentangnya. Itu saja.”Subrata mendengus kecil, jelas merasa jawaban itu tidak memuaskan. “Kamu terlalu paranoid, Lina. Orang-orang selalu punya sesuatu untuk dibicarakan. Kita tidak bisa mengendalikan mulut mereka.”Namun, Bu Lina menatapnya dengan serius. “Tidak, Subrata. Kita tidak bisa mengendalikan mereka, tapi kita bisa mencegah mereka memiliki a

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   40

    Di sisi lain, di kediaman Subrata, suara gelak tawa memenuhi ruangan kecil itu. Subrata dan Mayang duduk di ruang tamu dengan meja kayu penuh dengan bekas cangkir kopi dan beberapa dokumen. Wajah mereka memancarkan kepuasan, seolah menikmati hasil rencana licik yang baru saja mereka jalankan."Benar-benar lucu, Mayang," ujar Subrata sambil menepuk lututnya. "Lihat saja wajahnya tadi. Seperti orang yang kehilangan akal. Kau lihat bagaimana dia mencoba membela diri? Sia-sia!"Mayang terkekeh, melirik ayahnya dengan bangga. "Aku tidak menyangka gosip kecil seperti itu bisa membuatnya kalang kabut. Warga desa benar-benar mudah sekali termakan cerita. Aku hanya perlu membocorkan ‘kawin kontrak’ itu ke Bu Sari, dan sisanya menyebar dengan sendirinya."Subrata mengangguk, senyum licik menghiasi wajahnya. "Orang-orang desa ini memang suka mendramatisasi cerita. Kalau kita bawa sedikit bumbu, mereka langsung terpancing. Lagi pula, apa lagi yang mereka harapkan dari perempuan seperti Aruna? Dia

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   39

    Aruna menatap bayangannya di cermin mobil. Senyumnya tertahan, meski hatinya penuh harap. Hari ini, ia memutuskan mengunjungi rumah orang tuanya. Kehidupan barunya terasa sempurna. Rumah mewah, mobil mahal, dan perhatian Andra yang tanpa cela membuatnya percaya diri. Tapi ada sesuatu di hatinya yang tak bisa ia abaikan—kerinduan untuk berbagi kebahagiaan itu dengan keluarganya.Ketika mobil SUV hitam berkilauan memasuki gang kecil di kampung halaman, mata-mata tetangga langsung tertuju padanya. Bisik-bisik mulai terdengar, dan Aruna bisa merasakan tatapan penuh selidik dari balik jendela rumah-rumah sekitar. Namun, ia mencoba tidak mempedulikannya. Dengan anggun, ia keluar dari mobil, mengenakan gaun sederhana tapi elegan, membawa tas bermerek yang menonjolkan kesuksesannya."Aruna sudah datang!" seru seorang ibu-ibu di ujung gang, memecah keheningan.Namun, bukannya menyambut dengan senyum, beberapa tetangga malah memandangnya dengan sorotan berbeda. Ada nada sinis di balik bisikan m

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   38

    Di ruang kerjanya yang megah, Subrata duduk sambil mengamati layar komputer. Matanya menyipit, memperhatikan laporan yang baru saja ia terima dari asisten pribadinya. Dalam laporan itu, tersirat kekacauan kecil yang mulai muncul di rumah tangga Mayang dan Dimas. Tapi Subrata tidak terganggu; sebaliknya, ia tersenyum kecil, seperti serigala yang sedang mencium aroma mangsa.Ketukan pintu terdengar pelan. “Masuk,” ucap Subrata dengan nada datar.Mayang melangkah masuk, ekspresi wajahnya terlihat campur aduk antara kebingungan dan ketegangan. “Papi, aku ingin bicara,” katanya tanpa basa-basi.Subrata menutup laptopnya dengan tenang, lalu menatap putrinya. “Apa yang ingin kamu bicarakan, Mayang? Duduklah.”Mayang duduk dengan tubuh yang tampak kaku. “Tadi mengenai ibu yang datang ke rumah,” katanya dengan suara lirih. “Dia bilang ingin memperbaiki hubungan. Tapi... aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.”Subrata menghela napas panjang, matanya menatap tajam putrinya. “Mayang, dengarka

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   37

    Dimas pulang ke rumah ibunya, tampak kelelahan dan frustrasi. Setibanya di ruang tamu, Dimas langsung melontarkan keluhan tentang pernikahannya dengan Mayang."Ibu, aku tidak tahu lagi harus bagaimana," keluh Dimas, duduk di sofa sambil memegangi kepala. "Aku merasa terjebak. Mayang itu gak pernah ngerti apa yang aku rasakan."Ibu Dimas, yang sudah menunggu di ruang tamu, menatap putranya dengan cemas. "Kenapa, Dim? Kenapa kamu merasa seperti itu? Apa yang terjadi dengan Mayang? Dia kan baik-baik saja, bukan?"Dimas menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. "Ibu, Mayang itu... dia terlalu keras kepala. Dia lebih mengutamakan ego daripada memahami aku. Keluarganya juga kacau. Bahkan tadi ibu kandungnya datang ke rumah? Itu saja sudah membuat suasana semakin panas. Ibu Mayang itu tidak pernah peduli dengan dia, tiba-tiba datang dan mau bawa Mayang pergi."Ibu Dimas merasa terkejut mendengar keluhan itu. "Kamu harus bersabar, Dim. Setiap keluarga punya masalahnya sendiri.""Tapi, Bu,

  • DITINGGAL MANTAN DINIKAHI SULTAN   36

    Bahkan wanita paruh baya itu menatap Dimas dari atas sampai ke bawah, membuat Dimas sedikit risih.“Asli mana kamu?” tanya wanita itu.“Saya dari kampung sebelah, Bu,” jawab Dimas mencoba tetap bersikap sopan. Meskipun nada suara wanita yang mengaku sebagai ibu Mayang itu terdengar ketus.“Kerja apa?”“Dulu saya guru.”“Dulu? Guru? ASN?” tanya wanita itu.Dimas hanya menggeleng. Pertanyaan biasa, tapi membuat hati terasa perih mendengar.“MAsih honorrer,” jawab dimas pelan.“Lalu maksut kamu yang dulu itu bagaimana? Sekarang kamu bantu bantu di usaha Subrata?” tanya wanita itu lagi.Dimas kembali hanya menggeleng dengan pelan, sembari menghela nafas.“Lalu kamu kerja apa sebenarnya? Kamu tidak bekerja begitu?” tanya wanita itu semakin berapi api.Dimas tidak menjawab apa apa. Ia harus mengelak apa lagi, jika yang dikatakan wanita itu memang benar adanya.Wanita itu tiba tiba mengusap wajahnya dengan kasar.“Ya Tuhan Subrata, kenapa kamu tidak memberi tau aku jika Mayang menikah,” ucap

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status