Share

Bab 136

Mereka menunggu dengan tak sabar. Terutama Narsih dan Narto.

“Maaf, ya, Pak. Saya sama sekali tidak menyangka kalau Mbak Mimin itu penipu. Soalnya beliau datang ke sini, kan, dengan Bapak sendiri. Bapak yang menurut saat Mbak Mimin memilih mobil pilihannya,” jelas pegawai dealer pada Narto yang dari tadi mondar-mandir gelisah.

Narsih langsung mendelik dengan bibir mencebik. Merasa jengkel pada Narto yang begitu mudah dikibuli wanita cantik.

Hampir satu jam mereka menunggu kedatangan Mimin. Radit pun sengaja memarkir mobilnya di mini market sebelah, agar Mimin tak melihatnya. Dia takut jika janda cantik itu mengenali mobilnya, lalu kabur lagi.

“Sebaiknya kita bersembunyi dulu,” cetus Radit memberi ide. “Nanti kalau Mbak Mimin sudah datang dan mengobrol dengan santai, baru Bapak sama Ibu keluar. Agar dia tak bisa mengelak lagi.”

Semua yang ada di sana setuju dengan ide yang diberikan Radit. Memang benar, kemungkinan besar Mimin akan lari kalau saat masuk nanti dia melihat ada Narto dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status