Share

Bab 132

“Di sini kamu rupanya, Narto!” bentak Narsih sudah di ujung emosi.

“Iya, memangnya buat apa kamu nyariin aku?” Lelaki peot itu balik membentak. Dia bahkan berkacak pinggang.

“Kamu nanyeeaa? Kamu bertanyeeaa tanyeeaaa kenapa aku sampai nyari ke sini?” Narsih mengikuti logatnya Dilan Cepmek.

“Heleeh, kayak ABG saja kamu. udah, nggak usah berbelit-belit lagi, maumu apa?” gerutu Narto.

“Iya, aku juga nggak akan mau berbelit-belit. Aku sudah muak dengan kelakuanmu yang selingkuh di belakangku. Bukan itu saja. Kamu juga ternyata menghabiskan uangku. Mana sini? Aku minta kamu kembalikan uangku!” Narsih berteriak-teriak.

“Uangmu apa? sejak kapan kamu punya uang?” Narto berusaha menekan, walaupun sebenarnya dia ketakutan.

“Uang apa, katamu? Uang mas kawin anakmu yang mau kita bagi tiga. Di mana sekarang?” bentak Narsih.

“Kalau uangnya udah habis, mau apa kamu? mau ngusir aku? Mau minta cerai? Ayoklah. Kita cerai sekarang juga. Aku jatuhkan talak padamu saat ini juga. Kamu bukan lagi istriku mu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status