Share

Setahun yang Melelahkan

Bagian 157

Setahun yang Melelahkan

Benar kata Gulaisha Amira, Gubernur Asad sekeluarga masih mengupayakan perdamaian antara kedua belah pihak. Mereka inginnya Amran diberi kesempatan kedua. Sayangnya mereka terlambat datang, Maira dan Ali sudah berangkat ke pengadilan untuk mendaftarkan gugatan perceraian. Gu menepati janjinya, tidak ia bukakan gerbang dan berbicara hanya melalui pagar besi saja dengan Heba.

“Tak bisakah putraku dimaafkan? Lagi pula baru sekali itu dia meniduri Ola yang belum dinikahi, bujuklah putrimu agar tak menggugat cerai Amran.” Heba kelepasan bicara, Gu kaget tak terkira. Pantas saja Maira sampai menangis seperti itu, ternyata putrinya dihadapkan dengan kenyataan sepahit empedu.

“Tak bisa, aku mengenal siapa putri dan suamiku. Nyonya dan Tuan Gubernur pulang saja, kami tidak perlu dikasihani. Juga tidak perlu dibujuk lagi, sekali pun putriku mau berbalikan, aku yang tidak sudi. Sudah, ya, aku masuk ke dalam dulu, pembicaraan ini selesai sampai di sini.” Gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status