Share

Tak Bisa Menghindar

Bagian 163

Tak Bisa Menghindar

“Inspektur Maira.” Fahmi berlari dan memberi hormat pada atasannya.

“Sudah, ini hari libur. Anggap saja aku orang biasa. Maaf aku merepotkanmu,” ucap wanita itu salah tingkah, terlihat dari ujung telapak kakinya yang bergerak-gerak memainkan pasir dari tadi.

“Sama sekali tidak. Silakan masuk ke rumah.” Fahmi senang bukan main kakak tercintanya mau datang mengunjungi dirinya. Para ibu yang masih berkumpul di halaman jadi bertanya-tanya. Perempuan mana seorang diri pula berani mendatangi rumah seorang ibu yang anak lelakinya belum menikah. Naina sampai memanggil putranya. Maira masih belum mau masuk, ia melihat-lihat pemandangan tak jelas.

“Siapa, Nak?” tanya Naina pada putranya.

“Atasanku di kantor, Bu.”

“Ooh, begitu. Alasan dia datang ke sini, apa? Bukankah kau bilang di awal minggu baru mulai bekerja?”

“Ya, itu yang belum aku cari tahu. Ibu, dia itu, Kak Maira yang beberapa tahun lalu pernah menolong kita. Sekarang dia atasanku di kantor,” ucap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status