Share

Mengumpulkan Bukti

Bagian 171

Mengumpulkan Bukti

Fahmi dan Musa terus mengendarai motor dengan kecepatan tinggi hingga ke batas kota. Mereka berburu dengan waktu atau lebih tepatnya khawatir ada yang mengikuti dari belakang. Tak bisa bohong, pasti pergerakan mereka sudah mulai ada yang curiga. Maira memang hanya pembimbing, tapi tak mungkin juga wanita itu hanya diam saja tanpa melakukan apa pun. Kejadian matinya tahanan di dalam penjara tentu akan ia cari tahu sampai dapat.

“Pekerjaan kita ini menantang nyawa sekali ya, kalau dipikir-pikir. Yang kita hadapi sekelas Gubernur Asad. Aku tak yakin tim kita masih utuh dalam tiga bulan ke depan,” ujar Musa ketika Fahmi baru menghentikan motornya. Mereka telah sampai di satu tempat yang ditengarai sebagai tempat tinggal si mandor bernama Hamzah.

“Berdoa saja, kalau memang usia kita berakhir dalam amar ma’ruf nahi mungkar semoga menjadi jalan buat selamat dari api neraka,” jawab Fahmi. Dua petugas polisi berpakaian bebas itu mulai mencari keberadaan rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status