Share

Menepati Janji

Bagian 178

Menepati Janji

Ponsel Maira berdering, wanita bermata biru itu bangun dan melihatnya, panggilan masuk dari Amran. Tak ia hiraukan, lalu lanjut ke kamar mandi untuk cuci muka, sikat gigi, dan wudhu. Selesai, terlihat tiga panggilan tak terjawab dari mantan suaminya.

“Sepertinya ada yang penting, nanti sajalah.” Maira mendahulukan kewajiban pada Rabb-nya. Pagi lambat terbit dan walau masih gelap, polisi wanita itu masih harus beraktifitas. Sembari memakai seragam dan menyisir rambutnya ia menghubungi Amran kembali. Maira harus cepat sebab sebentar lagi Gia akan kembali ke rumah sakit menjaga Heba.

“Ada apa, Amran, sepertinya penting sampai kau berulang kali menghubungiku?” tanya Maira ketika panggilannya sudah diangkat. Ia menyimak dengan baik, sepertinya Amran begitu sulit untuk mengatakan sebuah berita buruk.

“Bohong! Jangan main-main kau denganku!” Jatuh sisir di tangan Maira. Wanita itu suaranya sampai terdengar ke luar kamar. Hira melihat apa yang terjadi dengan kak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status