Share

Jalan-Jalan

Bagian 182

Jalan-Jalan

‘Ya Allah, lindungilah hamba dari godaan daun muda yang mengajak hamba berumah tangga. Dia ini sedang lucu-lucunya, takut main-main saja,’ gumam Maira dalam hati. Sudah 30 menit berlalu dari sejak Fahmi, anggap saja melamarnya secara tak resmi dan putri Ali masih saja bungkam. Ada sedikit rasa tak percaya diri dalam hatinya. Mengingat ia janda, cerai pula bukan ditinggal mati, sedangkan Fahmi masih lajang, dan masih berhak sekali mendapatkan yang masih gadis. Diamnya Maira pun entah ditafsirkan apa oleh Fahmi. Tak ada yang tahu, yang jelas tatapan matanya lurus ke depan.

Baru saja Maira ingin menjawab peryataan Fahmi yang belum sampai satu jam. Namun, mata biru itu melihat kedatangan beberapa mobil dan motor ke arah mereka. Datang sudah yang disangka tak hadir hari ini. Pemilihan tempat yang tepat, kalau mati tinggal kubur di antara salju. Untung saja semuanya memakai pakaian siap tempur.

“Jaga diri baik-baik, kita kedatangan mobil asing,” ucap Maira dari HT
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status