Share

Tak Tepat Waktu

Bagian 181

Tak Tepat Waktu

“Mau ke mana, Nak?” tanya Ali ketika melihat Maira menggunakan seragam lengkap, dengan rompi, sepatu safety, pisau, pistol laras pendek, HT, penutup wajah khusus, juga helm, seperti akan perang menggerebek sarang musuh. Biasanya dalam kondisi berbahaya seperti yang diisyaratkan Maira sekarang, jarang-jarang polisi wanita diterjunkan, kecuali sudah tidak ada petugas laki-laki.

“Ke pusat pemerintahan, mungkin lama akan pulang, atau tak kembali lagi.” Tanpa beban Maira mengatakan hal demikian. Seolah-olah orang tuanya rela ditinggalkan begitu saja.

“Ada urusan apa?” Ali mengorek keterangan selengkap-lengkapnya.

“Masih urusan lama. Aku pergi dulu, Ayah, jaga ibu dan adik-adik di rumah.” Padahal tak perlu mengatakan hal itu juga Ali sudah menjaga keluarganya dengan baik.

Ali hanya memandang kepergian putrinya saja di pagi buta ketika orang-orang belum berangkat ke masjid. Ya, mereka harus berkejaran dengan waktu, selagi keluarga Gubernur Asad disibukkan denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status