Share

Perubahan Sikap

BAB 2

" Perubahan sikap "

"Pah, hari ini kerja gak?" tanya Nana.

"Aku libur, hari ini capek banget. Aku mau istirahat seharian di rumah," ucapku.

Tumben Nana menanyakan hal tersebut. Setelah Nana selesai mandi dan melihat aku masih terlelap tidur, dia langsung buru-buru menyalakan motor dan pergi entah kemana.

Tanpa ada sepatah kata pun terucap atau pamit, mungkin karena dia tidak berani membangunkan aku di saat aku libur kerja dan sudah bilang mau istirahat seharian.

Setelah aku bangun dari tidur, aku melihat Nana tidak ada di rumah sudah beberapa jam. Aku mencoba menghubungi lewat chat.

"Sayang, kamu lagi ada di mana?" tanyaku.

"Aku lagi di rumah Uwa Ano," jawab Nana sambil mengirim foto kursi yang sedang ia duduki.

Dia masih saudara dengan Uwa Ano. Aku pun lega setelah tahu Nana berada di mana. Aku melihat ke luar, ternyata anak-anak tidak ikut bersama ibunya dan mereka asyik bermain di halaman rumah.

Setelah jam menunjukkan pukul 14:00, terdengar suara motor yang datang, dan ternyata Nana pulang. Terlihat raut wajah yang sepertinya sangat bahagia sambil nyanyi-nyanyi tipis lagu-lagu seperti seorang yang sedang kasmaran.

Aku pun dengan santainya tidak menaruh curiga apapun terhadap Nana, meskipun aku tahu ada perubahan dari tingkah laku Nana selama beberapa bulan ini.

Malam pun tiba, aku melihat Nana sibuk terus main handphone yang dia miliki, entah sedang apa atau mungkin sedang chat sama lelaki lain. Entahlah, dalam pikiranku tidak akan pernah mencurigai istriku sendiri.

Menjelang tengah malam, aku melihat Nana masih sibuk dengan handphone-nya, lalu aku mendekatinya dan mencium pipinya. Seketika aku merasa ingin melakukan kewajiban hubungan suami istri.

"Pah, aku capek, aku gak bisa ngelakuin malam ini," ucap Nana.

Aku pun seketika heran dengan penolakan Nana, padahal sudah sebulan lebih aku tidak melakukan hubungan badan dengannya. Lalu aku mencoba usil membuka baju Nana, seketika itu, plaaaaaakkk!!! Pipiku kena tamparan sedikit keras dari tangannya.

"Kamu tuh ngerti gak sih, sekali aku bilang capek ya capek," Nana sedikit emosi.

"Ya udah gak apa-apa, lain kali aja disaat kamu lagi tidak capek," tegasku.

Seketika itu, Nana langsung terlelap tidur. Dan aku, karena tidak mendapatkan jatah hubungan suami istri, merasa sangat gelisah, pikiranku tak karuan seakan ingin memperkosanya saja. Namun, dalam pikiranku tidak ada terlintas pikiran negatif tentang istriku sendiri.

Setelah 4 hari bekerja, akupun waktunya libur kembali karena begitu lelahnya setiap libur kerja aku selalu bangun kesiangan. Untuk kali ini pas aku bangun aku melihat sudah tidak ada lagi motor di luar dan hanya ada anak-anak sedang bermain.

"Bu, nana kemana ya?," tanyaku pada ibu mertua yang kebetulan rumah kami bersampingan.

"Gak bilang a, nana gak tau pergi kemana." Jawab mertuaku.

Sudahlah, aku gak mau terlalu kepikiran ke mana pun dia pergi paling ke rumah kakaknya. Akupun menenangkan diri dengan menyeduh kopi di dapur lalu merenung di tengah rumah. Dalam pikiranku apa yang terjadi dengan nana begitu banyak sekali perubahan dari sikap dia seakan-akan dia sedang kasmaran lalu mengabaikan aku suaminya sendiri.

Tiba waktunya malam hari. Aku benar-benar merasa gelisah dan ingin melakukan hubungan suami istri dengan nana, aku melihat dia sudah tertidur lelap. 

Dalam hatiku aku sedikit kecewa, tidak ada sedikitpun terlintas di benak nana ingin melakukan hubungan suami istri, aku coba pelan-pelan membangunkan nana yang sedang terlelap tidur.

"na, gak bisakah bangun sebentar, papah gak bisa nahan pah pengen ngelakuin itu," ucapku ke telinga nana.

Hal yang tidak di sangka pun terjadi !!!! ..

*🍁🍁🍁🍁🍁*

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status