Theodore menatap pemuda di hadapannya. Ia mengamatinya dari atas sampai ke bawah. Usia pemuda itu sekitar 26 tahun. Wajahnya begitu bersih, dan tuBuhnya tegap. "Kau lebih mirip seorang polisi daripada seorang pengedar narkoba," cetus Theodore.
"Penjualannya bagus Bos. Dia juga licin. Beberapa kali dia ikut denganku membawa barang kepada pembeli,"sahut Raka, salah seorang anak Buah Theodore.
"Jadi, kau mau bergbung bersama kami? Siapa namamu?"
"Jefry, Bos."
Theodore masih belum lepas menatap Jefry. Ia meraih ponselnya dan menelepon seseorang untuk datang.
"Kalian jaga dia. Sebentar lagi, bos Ethan datang."
Beberapa anak Buah Theodore pun mengikuti perintah Theodore untuk menjaga Jefry.
Sementara itu, Jefry merasa dadanya berdebar kencang. Saat pertama kali mendapatkan tugas ini ia begitu bersemangat, tapi setelah menjalani be
Theodore membawa Mahendra ke apartemen miliknya. Sesuai perintah Ethan, dalam jangka waktu 6 Bulan Mahendra harus diawasi."Siapa nama kamu?"tanya Theodore dengan tajam. Mahendra menatap Theodore tidak kalah tajam."Jefry, kenapa bos tanyakan lagi?"Theodore tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Mahendra."Galang dan Agung yang menyuruhmu masuk? Untuk apa? Menjagaku ? Mengawasi atau mencari Bukti-Bukti? Kalian tidak waras!!"maki Theodore. Sontak Mahendra terkejut. Bagaimana mungkin dia tau. Mahendra yakin sekali bahwa penyamarannya sudah sempurna."Untuk seorang pemakai, caramu menghisap shabu tadi berantakan. Kau membakar bahan ke sana ke sini, tidak rapi. Pemakai yang sebenarnya akan membakar secara perlahan dari depan. Sehingga, bahan tidak terbuang percuma. Jika memang iya kau ini seorang pecandu, hal sekecil itu kau pasti tau."T
Kerajaan Thai, yang lebih ering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai, adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat.Dan, di negara inilah Aji Saputra Utama atau Guan Tjoa memilih untuk menghabiskan masa tua bersama istrinya tercinta Rengganis. Bahkan Guan sudah resmi menjadi warga negara Thailand. Ia memang sudah terlalu lelah untuk berada di dunia hitam. Semua harta yang ia dapat sudah lebih dari cukup. Guan memiliki sebuah hotel yang berada di Phuket. Hotel terseBut di kelola oleh orang kepercayaannya. Setiap Bulan ia hanya tinggal menikmati hasilnya. Dan beberapa Bulan sekali, Guan dan Rengganis akan menghabiskan waktu di pulau itu.Semua kekayaannya di Indonesia termasuk segala bisnis dan usahanya yang lain dia b
Phuket menyediakan beragam tempat yang indah . Kawasan ini bisa dibilang memiliki kehabatan lebih. Lantaran pada tahun 2004 sempat mengalami bencana dahsyat yaitu tsunami. Tetapi, itu hanya masa lalu yang tidak akan menjadi masa depan. Sekarang kawasan ini sudah tumBuh lagi dengan pesonanya.Tak heran bila banyak wisatawan yang datang mengunjungi kawasan ini dan menikmati suguhan yang ditawarkan. Warga masyarakat Phuket manyoritas beragama hindu. Oleh karena itu, banyak kepercayaan dan upacara adat hadir di kawasan ini. Inilah mengapa Phuket bisa bertahan dengan baik sebagai tujuan wisata utama di Thailand.Dan, disinilah Rans dan Karina berada kini. Mereka memilih Phuket karena Guan memiliki sebuah Hotel disana, sehingga mereka tidak perlu menyewa kamar hotel yang lain. Guan dan Rengganis pun mera
Mendekati Kayla.Kayla terkejut saat melihat Ethan ada di apartemennya. Ia sedang berbincang-bincang hangat dengan sang ibu."Hai, Kay. Baru pulang?" sapa Ethan saat melihat Kayla masuk."Ah, hai ... sudah lama? Tumben kau mampir?""Aku kesepian di rumah. Dan, lagi tidak ada pekerjaan. Jadi, aku memutuskan untuk mampir ke sini. Aku membawa bahan- bahan untuk membuat shabu dan barbeque. Kita akan makan malam bersama. Apa kau keberatan?"Kayla hanya menggelengkan kepalanya. Ia melihat beberapa plastik besar yang di letakkan di meja makan. Ia yakin, pasti Ethan yang membawanya. Ia juga melihat ada panci hotpots Bbq 2 in 1 seperti yang ada di restoran. Ia hanya bisa menepuk dahinya. Niat sekali dia ini, pikir Kayla dalam hati."Baiklah, aku permisi untuk mandi dan berganti pakaian dulu ya," pamitnya.Setiba di kamarnya, Kayla langsung mandi
Kayla dan Dayu masih geli menertawakan sikap kekanakan Galang dan Ethan. Sementara Paramitha hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan keduanya. "Kalian ini, kelewatan ngerjain orang begitu,"tegur Paramitha."Mereka itu lucu, Bu. Kaya anak kecil. Galang juga, dia itu nggak malu sama profesi dia. Tapi, kekanakan banget. Geli aku jadinya," jawab Kayla.Sementara itu, begitu keluar dari pintu apartemen Kayla Galang dan Ethan saling pandang. Mereka merasa bebas kali ini, karena tidak ada Kayla di tengah mereka."Untuk apa kau datang menemui Kayla?" tanya Galang dengan dingin. Ethan menatap Galang dan tersenyum kecil. "Apa ada larangan?Kayla itu wanita bebas. Dia belum terikat kembali dengan siapa pun.""Rans menyuruhmu?""Hahahah, untuk apa? Aku datang atas keinginanku sendiri. Aku mencintainya, apa ada masalah?"Seketika Galang yang meras
Seorang lelaki bertubuh tinggi, berusia kira-kira 43 tahun baru saja keluar dari terminal kedatangan bandara internasional Soekarno-Hatta. Ia bersama istri dengan seorang wanita yang menggandeng tangannya. Mereka adalah pasangan suami istri. Sudah hampir 8 tahun mereka tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Dan, hari ini mereka memutuskan untuk pulang.Mereka memutuskan untuk naik taksi. Lelaki itu bernama Bagus Pratama."Papa yakin kondisi sudah aman untuk kita kembali ke Indonesia?" tanya Anne sang istri. Bagus mengangguk."Adhitama sekarang ada di Nusa Kambangan. Jadi, papa putuskan untuk kembali pulang. Papa sudah bosan tinggal di Malaysia. Sudahlah, sampai kapan kita mau terus lari dan bersembunyi? Papa sudah lelah. Lagipula semua masalah sudah selesai sejak 8 tahun yang lalu. Adhitama juga sudah mendekam di penjara. Siapa yang akan menuntut papa?"sahut Bagus. Anne terdiam, ia menghela napas panjang.Delapan tahun lalu
Pagi itu, setelah selesai mengurus jual beli rumah dan juga mengupah orang untuk membersihkan rumah yang di belinya Bagus menyempatkan diri ke rumah sakit di mana Kayla sedang KOAS"Maaf, bapak siapa? Kenapa mencari saya?"Bagus tersentak, ia pun tersadar dari lamunannya. Namun, saat melihat siap yang berdiri di hadapannya, Bagus tersentak seketika. "Mbak Kayla?" Gumamnya. Selama beberapa saat mereka saling berpandangan. Kayla sendiri merasa sedikit tidak percaya melihat siapa yang saat ini berada di hadapannya."Om Bagus? Kamu om Bagus kan? Orang kepercayaan ayah? Om yang sudah!! "Kayla tidak meneruskan ucapannya. Ia menatap Bagus dengan tatapan penuh amarah. Emosinya naik seketika."Buat apa om datang ke sini?! Tau dari mana jika aku sedang KOAS di rumah sakit ini? Ah, dibayar berapa Om untuk menghancurkan ayah dulu?! Enak sekali ya hidup Om. Apa Om tau a
Anne menatap gadis cantik di hadapannya ini tidak percaya. Delapan tahun lalu, gadis ini masih dengan seragam sekolahnya. Dan,sekarang muncul di hadapannya dengan seragam seorang dokter. Betapa cepatnya waktu berlalu. Namun, Anne merasa jantungnya berdebar. Ia merasa sedikit takut. Suaminya pastilah sudah menceritakan semuanya kepada Kayla."Masih ingat sama aku, Tante?"tanya Kayla dengan datar. Ia memandang ke sekeliling kamar dan tersenyum sinis.."Ta-Tante ingat, Mbak Kayla anaknya Mas Adhitama kan."" Aku pastikan Tante harus menebus semuanya," ujar Kayla dingin.Anne menatap Bagus yang hanya duduk diam. Melihat suaminya diam tidak menjawab, Anne juga tidak berani menjawab."Di mana kedua anak dan mertua om? Seingatku orang tua Om ada di Madiun. Ayah dulu pernah mencari Om ke sana dan kedua orang tua Om tidak tau di mana Om berada. Luar biasa sekali ya Om ini. Orang tua sendiri pun ditinggalkan begitu