Kerajaan Thai, yang lebih ering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai, adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat.
Dan, di negara inilah Aji Saputra Utama atau Guan Tjoa memilih untuk menghabiskan masa tua bersama istrinya tercinta Rengganis. Bahkan Guan sudah resmi menjadi warga negara Thailand. Ia memang sudah terlalu lelah untuk berada di dunia hitam. Semua harta yang ia dapat sudah lebih dari cukup. Guan memiliki sebuah hotel yang berada di Phuket. Hotel terseBut di kelola oleh orang kepercayaannya. Setiap Bulan ia hanya tinggal menikmati hasilnya. Dan beberapa Bulan sekali, Guan dan Rengganis akan menghabiskan waktu di pulau itu.
Semua kekayaannya di Indonesia termasuk segala bisnis dan usahanya yang lain dia b
Phuket menyediakan beragam tempat yang indah . Kawasan ini bisa dibilang memiliki kehabatan lebih. Lantaran pada tahun 2004 sempat mengalami bencana dahsyat yaitu tsunami. Tetapi, itu hanya masa lalu yang tidak akan menjadi masa depan. Sekarang kawasan ini sudah tumBuh lagi dengan pesonanya.Tak heran bila banyak wisatawan yang datang mengunjungi kawasan ini dan menikmati suguhan yang ditawarkan. Warga masyarakat Phuket manyoritas beragama hindu. Oleh karena itu, banyak kepercayaan dan upacara adat hadir di kawasan ini. Inilah mengapa Phuket bisa bertahan dengan baik sebagai tujuan wisata utama di Thailand.Dan, disinilah Rans dan Karina berada kini. Mereka memilih Phuket karena Guan memiliki sebuah Hotel disana, sehingga mereka tidak perlu menyewa kamar hotel yang lain. Guan dan Rengganis pun mera
Mendekati Kayla.Kayla terkejut saat melihat Ethan ada di apartemennya. Ia sedang berbincang-bincang hangat dengan sang ibu."Hai, Kay. Baru pulang?" sapa Ethan saat melihat Kayla masuk."Ah, hai ... sudah lama? Tumben kau mampir?""Aku kesepian di rumah. Dan, lagi tidak ada pekerjaan. Jadi, aku memutuskan untuk mampir ke sini. Aku membawa bahan- bahan untuk membuat shabu dan barbeque. Kita akan makan malam bersama. Apa kau keberatan?"Kayla hanya menggelengkan kepalanya. Ia melihat beberapa plastik besar yang di letakkan di meja makan. Ia yakin, pasti Ethan yang membawanya. Ia juga melihat ada panci hotpots Bbq 2 in 1 seperti yang ada di restoran. Ia hanya bisa menepuk dahinya. Niat sekali dia ini, pikir Kayla dalam hati."Baiklah, aku permisi untuk mandi dan berganti pakaian dulu ya," pamitnya.Setiba di kamarnya, Kayla langsung mandi
Kayla dan Dayu masih geli menertawakan sikap kekanakan Galang dan Ethan. Sementara Paramitha hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan keduanya. "Kalian ini, kelewatan ngerjain orang begitu,"tegur Paramitha."Mereka itu lucu, Bu. Kaya anak kecil. Galang juga, dia itu nggak malu sama profesi dia. Tapi, kekanakan banget. Geli aku jadinya," jawab Kayla.Sementara itu, begitu keluar dari pintu apartemen Kayla Galang dan Ethan saling pandang. Mereka merasa bebas kali ini, karena tidak ada Kayla di tengah mereka."Untuk apa kau datang menemui Kayla?" tanya Galang dengan dingin. Ethan menatap Galang dan tersenyum kecil. "Apa ada larangan?Kayla itu wanita bebas. Dia belum terikat kembali dengan siapa pun.""Rans menyuruhmu?""Hahahah, untuk apa? Aku datang atas keinginanku sendiri. Aku mencintainya, apa ada masalah?"Seketika Galang yang meras
Seorang lelaki bertubuh tinggi, berusia kira-kira 43 tahun baru saja keluar dari terminal kedatangan bandara internasional Soekarno-Hatta. Ia bersama istri dengan seorang wanita yang menggandeng tangannya. Mereka adalah pasangan suami istri. Sudah hampir 8 tahun mereka tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Dan, hari ini mereka memutuskan untuk pulang.Mereka memutuskan untuk naik taksi. Lelaki itu bernama Bagus Pratama."Papa yakin kondisi sudah aman untuk kita kembali ke Indonesia?" tanya Anne sang istri. Bagus mengangguk."Adhitama sekarang ada di Nusa Kambangan. Jadi, papa putuskan untuk kembali pulang. Papa sudah bosan tinggal di Malaysia. Sudahlah, sampai kapan kita mau terus lari dan bersembunyi? Papa sudah lelah. Lagipula semua masalah sudah selesai sejak 8 tahun yang lalu. Adhitama juga sudah mendekam di penjara. Siapa yang akan menuntut papa?"sahut Bagus. Anne terdiam, ia menghela napas panjang.Delapan tahun lalu
Pagi itu, setelah selesai mengurus jual beli rumah dan juga mengupah orang untuk membersihkan rumah yang di belinya Bagus menyempatkan diri ke rumah sakit di mana Kayla sedang KOAS"Maaf, bapak siapa? Kenapa mencari saya?"Bagus tersentak, ia pun tersadar dari lamunannya. Namun, saat melihat siap yang berdiri di hadapannya, Bagus tersentak seketika. "Mbak Kayla?" Gumamnya. Selama beberapa saat mereka saling berpandangan. Kayla sendiri merasa sedikit tidak percaya melihat siapa yang saat ini berada di hadapannya."Om Bagus? Kamu om Bagus kan? Orang kepercayaan ayah? Om yang sudah!! "Kayla tidak meneruskan ucapannya. Ia menatap Bagus dengan tatapan penuh amarah. Emosinya naik seketika."Buat apa om datang ke sini?! Tau dari mana jika aku sedang KOAS di rumah sakit ini? Ah, dibayar berapa Om untuk menghancurkan ayah dulu?! Enak sekali ya hidup Om. Apa Om tau a
Anne menatap gadis cantik di hadapannya ini tidak percaya. Delapan tahun lalu, gadis ini masih dengan seragam sekolahnya. Dan,sekarang muncul di hadapannya dengan seragam seorang dokter. Betapa cepatnya waktu berlalu. Namun, Anne merasa jantungnya berdebar. Ia merasa sedikit takut. Suaminya pastilah sudah menceritakan semuanya kepada Kayla."Masih ingat sama aku, Tante?"tanya Kayla dengan datar. Ia memandang ke sekeliling kamar dan tersenyum sinis.."Ta-Tante ingat, Mbak Kayla anaknya Mas Adhitama kan."" Aku pastikan Tante harus menebus semuanya," ujar Kayla dingin.Anne menatap Bagus yang hanya duduk diam. Melihat suaminya diam tidak menjawab, Anne juga tidak berani menjawab."Di mana kedua anak dan mertua om? Seingatku orang tua Om ada di Madiun. Ayah dulu pernah mencari Om ke sana dan kedua orang tua Om tidak tau di mana Om berada. Luar biasa sekali ya Om ini. Orang tua sendiri pun ditinggalkan begitu
Rans kaget dengan kedatangan Bagus ke kantornya. Rans tidak menyangka sama sekali Bagus akan pulang ke Indonesia. Memang, kondisi saat ini tidak akan membahayakan. Karena , Adhitama juga sudah tidak bisa berbuat apa-apa dari Nusa Kambangan sana. Tapi, tetap saja Rans merasa kaget."Kapan kau kembali dari Malaysia?" tanya Rans."Sudah hampir 10 hari bos. Anak- anak ingin kembali dan bekerja di Indonesia saja. Aku membeli rumah di Jakarta timur. Saat ini, aku juga sedang membuat toko sembako. Aku ingin memiliki grosiran. Usaha kecil-kecilan. Tapi, kalau bisa apakah aku boleh meminta pekerjaan juga dari bos? Apa saja bos."Rans terdiam, ia memandang Bagus. Usia Bagus sudah tidak muda lagi. Di kantornya ia mempekerjakan fresh graduate S1 dan S2 untuk bisnis- bisnisnya. Hanya untuk jabatan tertentu saja Rans memperkerjakan orang lama yang memang sudah kompeten di bidangnya dan juga loyal pada perusahaannya.Rans memang tid
Ethan dan KaylaKayla menatap Ethan yang sedang berdiri bersandar di mobilnya. Ia mengerutkan dahinya."Kau tidak ada pekerjaan lain? Ada apa?"tanya Kayla."Aku ingin bicara Kay, kau bisa meluangkan waktumu?""Penting?""Kalau aku mengatakan penting, mungkin bagimu tidak terlalu. Tapi, jika aku mengatakan tidak penting mungkin bagimu bisa menjadi penting."Kayla menghela napas panjang. "Aku membawa mobil, bagaimana kalau kita menyetir mobil masing-masing. Kita tentukan mau bertemu di mana.""Aku tidak membawa mobil," cicit Ethan. Kayla mengerutkan dahi sambil berdecak. "Lalu, bagaimana kau sampai sini?""Anak buahku banyak. Aku meminta mereka mengantarku kemari.""Haaah, kau ini merepotkan saja. Kau yang menyetir saja kalau begitu," ujar Kayla sambil menyerahkan kunci mobilnya."Ethan tertawa kecil. "Baikl