Share

190

Mentari menyembul dari ufuk timur, silauan cahaya yang masuk merangsang pergerakan pupil Dea. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Astaga, sudah jam berapa ini?” tanyanya serak. Bersamaan dengan itu, Rita menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Bibir merah mengembang membuat matanya berbentuk bulan sabit.

“Sudah bangun Sayang?” tanya Rita dengan nada yang lembut.

“Sekarang jam berapa Ma?” Dea berusaha mengumpulkan kesadarannya.

“Jam 6.”

“Ya ampun!” kejut Dea yang langsung terduduk.

Rita mulai melangkahkan kaki mendekatinya.

“Cepat mandi. Ini seragammu.” Wanita itu meletakkan setelan baju berwarna khaki di tepi ranjang. “Apa Mama ambilkan make-up juga?” tawar Rita dengan mata berbinar. Dea segera menggelengkan kepalanya, “Tidak Ma. Ada make up di tas kerja Dea.” Wanita itu segera masuk ke kamar mandi.

“Mama tunggu di ruang makan ya!” teriak Rita ketika menantunya sudah menghilang dari pandangan. Ia langsung keluar menghampiri suaminya yang sibuk dengan buku catatan harian. Selain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status