Share

191

Suara lembut itu terasa tajam di telinga Dea. Entah kenapa dadanya terasa panas melihat kedua orang tersebut. Tanpa pikir panjang, ia langsung membalikkan badan dan masuk ke ruang kantor. Salah satu tangan Andre sempat terangkat melihat kepergiannya, Dea pun menyadari itu. Namun hatinya berkata jika lebih baik ia tidak berurusan dengan mereka.

“Sepertinya aku tidak sopan karena melengos begitu saja. Tapi ini pilihan terbaik, aku tidak mau ikut campur,” sesal Dea dalam hati. Ia menghela napasnya panjang. “Sayang? Apa dia kekasih Pak Andre? Pengheliatanku tidak salah kemarin lusa, aku kan liat dia lagi sama wanita itu. Jadi ini langkah yang dia ambil setelah buat aku merasa bersalah karena dia pikir aku menggantungnya. Ternyata semua cowok sama aja!” Ia meronta-ronta di dalam batinnya. Entah kenapa ada kekesalan sendiri di dalam sanubari wanita itu. Bahkan sedari tadi Dea meremas ujung hijabnya. Ketika ia sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba Sinta menyenggol pundaknya. “Stt! Bu Dea!” pang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status