Share

197

Dea yang menyelesaikan kan hajatnya langsung terduduk lemas di kursi kemudi. Jantung Kevin berdegup kencang karena takut ketahuan telah mengambil satu barang dari tas istrinya. Wanita itu melirik suaminya jengah, helaan kasar terdengar dari hidungnya. Mendengar itu Kevin salah tingkah.

"Ada yang salah?" tanya Kevin berusaha mencairkan suasana yang tegang.

"Tidak. Ayo." Dea meminta suaminya melanjutkan perjalanan yang tertunda. Bukannya sampai di sekolahan, mobil mereka justru tertahan di supermarket.

"Wait. Mas mau beli rokok dulu." Kevin langsung keluar tanpa menunggu jawaban istrinya. Dea hanya pasrah tak menggerutu sedikitpun karena tubuh bagian bawahnya terasa nyeri. Bibirnya meringis, kemudian matanya mulai berair.

"Kenapa aku datang bulan di pagi hari begini. Biasanya ketahuan kalau udah malam." Ia menyeka air di ujung matanya.

"Nih Dik. Minum dulu." Kevin langsung menyodorkan obat pereda nyeri haid dan beberapa snack kesukaan istrinya. Setidaknya ini sebagai antisipasi moodswin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status