Share

205

Sinta tergesa-gesa mendekati Dea. Alis wanita itu nampak berkerut dan matanya melirik ke kanan. Di sana terdapat Michelle yang berjalan sedikit lebih lambat darinya.

"Bu Dea... saya cari-cari ternyata ada di sini," ucap Sinta membuka percakapan. Mendengar itu, Dea sontak menyahuti, "ada apa Bu?"

"Saya tiba-tiba punya ide. Pak Andre juga sudah menyetujuinya."

Michelle memasang telinganya matang-matang. Sinta duduk mempet pada rekan kerjanya. "Ayo buat paduan suara."

"Paduan suara?" Alis Dea terangkat.

"Iya paduan suara khusus guru-guru muda." Sinta menganggukkan kepala dengan semangat.

"Siapa saja?"

"Kita berdua, Pak Andre, Pak Fadil, Bu Khasanah..." Sinta menyebut nama-nama itu secara runtut. Bahkan jarinya terlipat satu persatu mengikuti hitungannya.

"Eh Dea. Lihat ini deh..." Michelle merogoh sesuatu dari balik kerahnya. Alis Dea mengerut dan matanya mengerling. Sedangkan Sinta yang sebelumnya tengah mengabsen anggota paduan suara berubah mencebik dan mendengkus.

Michelle tersenyum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status