Share

207

Dea berjalan lunglai ke ruang kantor. Ekspresinya yang sendu, memilukan perasaannya. Sepeninggalan Andre menyisakan ruang sepi di hatinya. Entah apa yang pria itu lakukan, langkah yang tergopoh-gopoh membuat atmosfer di sekitarnya terasa beku.

"Dia mau ngapain ya? Tiba-tiba pergi gitu aja," batin wanita itu. Sedari tadi helaan napas keluar dari hidungnya.

Ia hanya bisa menyandarkan wajahnya pada salah satu tangan. Mematut pintu masuk tempat berlalu lalang guru dan murid sekolahan ini.

"Bu Dea," panggil Sinta yang baru saja masuk. Dea merespon dengan naiknya kedua alis.

"Mulai besok kita latihan ya? Lusa kan sudah ujian. Waktu kita hanya seminggu. Kecuali kalau weekend sukarela ikut latihan." Wanita itu mendekatkan diri pada Dea. "Mau ya? Semua orang nanyain Bu Dea."

"Em..." Dea bergumam, Sinta menunggu harap-harap cemas. Melihat ekspresi rekan kerjanya yang menggemaskan membuat Dea tersenyum. Wanita itu lantas menjawab, "Iya Bu. Besok pulang sekolah atau gimana?"

"Besok kan banyak j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status