Share

196

Akhirnya Kevin mengangkat telepon tersebut setelah mengatur pernapasannya. Ia menghirup dan n mengeluarkan udara dari hidung ke mulut berkali-kali. Nama Seno sudah memporak-poranda perasaannya menjadi panas. Entah apa yang akan dikatakan lelaki itu, tetapi Kevin berasumsi jika Seno akan memberikan berita tak menyenangkan.

“Hallo. Assalamualaikum,” salam Kevin.

“Waalaikumsalam. Bagaimana Papamu? Khehehe...”

Kevin memutar bola matanya dengan jengah. Belum apa-apa, Pak tua itu langsung to the point. Ia langsung tau apa yang dimaksud Seno pada papanya. Namun kali ini ia memilih bersikap polos seakan tidak tau apa-apa.

“Maksudnya Pak?”

“Bisnis Papamu. Bagaimana dia sekarang? Apa dia stress karena semua koleganya lari padaku?” tanya Seno dengan penuh percaya diri.

“Oh bisnis. Tidak tau Pak. Tapi....” Ia menggantungkan kalimatnya.

“Tapi apa?” Seno sangat penasaran dengan ucapan menantunya.

“Em... tadi Papa kelihatan murung.”

“Hahaha!” Gelak tawa menggelegar di sound ponsel Kevin. Lelaki itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status