Share

181

Kevin mencengkeram celananya sangat erat. Tawaran yang sangat menggiurkan,membuat hatinya bimbang. Di situasi yang tidak memegang uang sepeserpun, rasanya gila melihat nominal fantastis. Ia dibuat mabuk kepayang dengan pemandangan koper berwarna merah dan emas. Kilatan dari logam mulia menstimulus nafsu dalam dirinya.

Bahkan ia harus menghela napas berkali-kali menjadikan lubang hidungnya kembang kempis, pundaknya naik turun, keringat dingin membasahi pelipisnya. Jantung berdebar hebat membuat tubuhnya semakin panas.

“S-saya...” ia sedari tadi belum mampu melanjutkan ucapannya. Ternggorokannya seakan tercekat. Runtutan kata terjebak di epiglotis menyisakan udara tanpa suara.

“Jawab Mas!” sentak Icha yang tak sabar. Ia gemas mendapati suaminya tergagap ketika ngobrol dengan Papanya.

Seno menarik satu sudut bibirnya ke atas. Matanya menyala menatap menantunya yang tak berdaya. Istrinya pun bergeliat kesenangan karena sukses membuat Kevin bingung.

“Saya menolak!” teriak Kevin. Ia berjuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status