Share

152

"Jadi cafe ini bukan milik lu lagi, tapi Dea?" tanya Nino setelah mendengar penjelasan sahabatnya. Kevin menganggukkan kepala dan menjawab, "Ya."

"Terus nasib gua?" Kali ini lelaki itu menanyakan perihal investasinya yang diberikan kepada cafe.

"Ya tetap kayak sebelumnya. Bedanya hak milik cafe ini bukan lagi nama gua, tapi nama Dea."

"Ohh... berarti masih aman ya?"

"Aman. Bagian lu lebih aman kalau cafe ini dipegang Dea."

"Bener juga omongan lu. Daripada dirampas sama Mak Lampir Icha, khehe..." kekeh Nino yang mengingat kebengisan Icha merampas semua hak nya di cafe ini.

"Nah bener kan."

"Terus Icha udah tau kalau cafe ini sudah pindah tangan ke istri sah lu?" Nino menjadi kepo dengan respon musuh bebuyutannya.

"Belum. Lu rahasiain ini dari Icha ya. Gua mau urus masalah ini pelan-pelan."

Bibir Nino langsung mecebik. "Rahasia-rahasiaan lagi nih. Capek gua," keluhnya.

"Ya setidaknya jangan kasih tau Icha. Gak perlu lu sembunyiin, penting jangan tiba-tiba kasih tau dia."

"Oh... Oke kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status