Share

156. Semut-Semut Buta

Pria berikat kepala hitam itu duduk bersila di sebuah kereta kuda. Kedua telapak tangannya mengatup di depan dada dengan mata terpejam. Di hadapannya terdapat dua buah kendi sebesar buah semangka entah berisi apa. Hanya saja selepas membuka pintu dunia ruh, ia pasti meneguk air dari kendi itu. Mungkin itu lah sumber energinya.

Lokawigna sudah sejak tadi berada di sisi kiri pria itu. Amarahnya mungkin sudah memuncak. Namun ia tetap harus menunggu seluruh rombongan pasukan itu masuk seluruhnya. Atau rencana tuannya akan berantakan.

“Oh, jadi begini cara kalian melintas? Dengan menutup mata seluruh prajurit dan meminta mereka untuk terus berjalan?” gumam Lokawigna. “Akan aku buat mereka berjalan selamanya di dunia ruh!”

Lokawigna mengayunkan telapak tangannya ke segala penjuru kereta kuda. Ia membuat kereta ini tak akan bisa dilihat atau pun didengar dari luar. Selubung energi ini tak akan hilang selama masih berada di dunia ruh.

“Bangun kau, manusia!” hardik Lokawigna sembari mendorong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adie
sikit sangat sambungannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status