Share

161. Penyembuhan

“Apa yang terjadi padamu, Rara?” tanya Arya setelah melerai pelukannya.

“Bukan kah aku yang seharusnya bertanya padamu, mengapa kau tiba-tiba datang? Apakah kau sudah tak memandang Astakencana sebagai ancaman lagi?” tanya Rara Anjani.

“Lupakan soal itu. Candikapura lah dalangnya. Mungkin Ayahandamu memang sempat bersekutu, tapi aku yakin sekarang tidak lagi,” ucap Arya begitu yakin. “Lengan kirimu, apakah ini perbuatan Aswabrama?”

Rara Anjani tak bisa menyembunyikan bahagianya. Tampak sekali dari binar mata yang terang benderang. Sejurus ia sempat tak mencerna apa yang dikatakan Arya. Namun seorang putri harus bertindak elegan dan santun. Ia tak lagi seorang selir raja.

“Ya, aku tak mengerti bagaimana seekor kuda mampu berbuat sedemikian jauh,” lirih Rara Anjani. Ia menunduk dengan kedua mata mengembun. Pikirannya sudah terbang begitu jauh hingga bagaimana ia mampu memimpin Astakencana nanti dengan sebelah tangan.

“Tegakkan wajahmu, Putri Astakencana!” Arya meraih dagu Rara Anjani dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
pengagum mu
lemut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status