Share

164. Hancurnya Candikapura

Arya melepaskan tali busurnya. Sudut seratus dua puluh derajat itu segera melerai. Melepaskan anak panah logam dengan begitu kuat. Suara hempasan tali busur di lengan kiri Arya yang tertutup pelindung dari kulit, sudah cukup menjelaskan bagaimana kuatnya lesatan. Mata anak panah membara hingga puncak lesatan tertinggi.

“Sungguh cepat!” gumam Rara Anjani.

Anak panah itu menukik tajam menjadikan istana Candikapura sebagai sasarannya. Bunga-bunga api terpercik buah dari gesekan Cundhamani dan lembabnya udara di langit Candikapura. Tak ada yang mampu menghalangi serangan udara, kecuali bila nyaris sampai pada sasaran. Sedang di istana itu tak ada satu pun orang yang siap akan serangan udara.

“Sekarang!” desis Arya.

Anak panah yang sudah begitu jauh jaraknya seolah mengerti apa yang diinginkan tuannya. Anak panah api itu mengganda hingga ratusan bahkan seribu. Dalam akurasi dan kekuatan seperti itu, tak mungkin ada yang luput dari hunjaman Sasra Sayaka-Cundhamani.

“Dimana pun kau berada, W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status