Share

163. Pelajaran

“Kau yakin tak ingin berada di keretamu, Rara?” tanya Arya sekali lagi.

Mereka berdua sudah berada di gerbang istana Kadipaten Astakencana. Arya sudah menyampaikan maksudnya pada Adipati Kertajaya untuk mempersunting Rara Anjani. Ayahanda Rara Anjani itu tentu tidak menolak. Pernikahan mereka berdua berarti pula mempererat hubungan Astagina dan Astakencana secara politik.

“Tidak, aku tak ingin jauh darimu,” ucap Rara Anjani dengan wajah memerah. “Lagi pula dengan kereta kita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai Astagina, bukan?”

“Baik lah!” Arya menggenggam pinggang kekasihnya dan membantu Rara Anjani untuk naik ke punggung Aswabrama. Perempuan itu tersenyum, duduk menunggu sang pujaan hati menyusulnya.

Arya segera naik menyusul Rara Anjani. Perempuan itu kini melingkarkan lengannya di perut Arya. Pemuda itu tersenyum singkat dan segera menyentak tali kekang kudanya. Aswabrama berlari dengan kecepatan sedang meninggalkan gerbang utama Kadipaten Astakencana.

“Menjual putrimu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status