Share

157. Simbol

Perbedaan bentuk roda dan kaki kuda belum dapat dibedakan. Namun Arya sudah melangkah menuruni tangga menara pemantau itu. Ia yakin Lokawigna akan menyelesaikan sisa pasukan Candikapura dengan mudah. Makhluk itu tak pernah mengecewakan. Amat menggoda untuk terus bergantung padanya.

Dua orang senopati muda itu menatap punggung Arya dengan heran. Senopati divisi Telik Sandi begitu heran mengapa tiba-tiba ribuan pasukan Candikapura itu tak pernah muncul lagi. Sedang Senopati divisi Strategi tak mengerti mengapa Arya meninggalkan tempat itu padahal tak melakukan apa pun. Ia merasa benar-benar tak berguna.

“Ampun Gusti Patih, hamba....”

“Sudah, tak usah kau berdalih. Sekarang temani aku menuju Hanggar Pasukan Andanu!” potong Arya saat Ketua Prajurit Pemanah yang mengingkari ucapannya sendiri itu tergopoh-gopoh menghampirinya.

“Sendika, Gusti!”

Prajurit itu tak mampu lagi berdalih. Rasa malu sudah mengujani kepalanya berkali-kali. Beruntung tak ada satu pun bawahannya yang tahu. Mungkin ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Srigede Hanif
masih hanya 1 bab saja tiap hari, kami sdikit kurang puas bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status