Share

127. Gadis Pencemburu

Arya meraih busur Agnitama dan memasangkan anak panah logam padanya. Gerakannya begitu cepat hingga Rara Anjani tak sempat untuk mencegah anak panah bermata menyala itu terlepas dan melesat ke udara. Menukik tajam dan bertambah manjadi ribuan buah sebelum akhirnya menghantam bumi tepat dua tombak di hadapan Jenar.

“Apa yang kau lakukan, Arya? Dia bisa mati!” jerit Rara Anjani. Ia tak menyangka akan begini jadinya, padahal ia hanya ingin melihat sepasang kekasih ini terpisah.

“Diam! Jika bukan karena kau, Jenar tak akan meninggalkanku!”

Di kejauhan Aswabrama meringkik sambil mengangkat kaki depannya. Jenar berusaha sekuat tenaga mengendalikan kuda besar itu agar tak terkena api yang menyala-nyala. Gadis itu membelokkan langkah Aswabrama ke kanan, ke arah deretan rumah-rumah penduduk yang menjadi arang.

“Kau keras kepala, Jenar!”

Sekali lagi Arya menghunuskan anak panah logam ke arah Jenar. Sama seperti tadi, anak panah itu mengganda dan membara menghantam bumi. Kobaran api membentu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status