Share

133. Kawan Lama

Sanggageni menghibaskan pedang dengan bilah membaranya ke belukar yang sudah dikonformasi oleh Ki Bayanaka. Sebuah jilatan api muncul dan membentur tabir tak terlihat dan menghancurkannya. Suara dentuman cukup keras disertai kepulan asap putih membuat hal yang diprediksi Sanggageni itu hancur tak bersisa.

Seorang pria berpenutup wajah dengan caping hitam di kepala tampak melingkarkan lengannya di leher Jenar. Sebuah belati terhunus di tangan lainnya siap untuk menikam pewaris tahta Astagina itu. Seorang perempuan berpakaian hitam berada di atas pohon dengan sebuah kendi labu kecil menggantung di pinggangnya.

“Sanggageni dan Bayanaka. Sudah lama aku mendengar nama kalian. Tak kusangka di masa tua, kalian justru menjadi cecunguk Astagina!” ucap pria bercaping itu dengan suaranya yang berat.

Sanggageni tak menjawab. Ia masih terus menganalisa sembari menunggu ruh Ki Bayanaka kembali ke raganya. Lelaki bercaping sudah pasti pencipta tabir tak terlihat itu. Karena perempuan di atas pohon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status