Share

135. Arimbi

“Jangan-jangan....”

Belum sempat Sanggageni memperhatikan dengan seksama dan menganalisa kemungkinan-kemungkinan tentang Arimbi, perempuan itu kembali mengibaskan tangannya. Serangan kedua datang. Namun kali ini mengarah pada raga Ki Bayanaka, satu tombak dari tempat Sanggageni berdiri.

Mengayunkan pedang tak akan sempat lagi. Apa lagi membentuk pagar api seperti serangan pertama tadi. Efek dari luka di peperangan terakhir dan pedang yang sudah kehilangan banyak energi apinya membuat gerakan pria itu menjadi berkurang kecepatannya. Tak sebanding dengan jarum-jarum beracun itu.

“Tidak akan sempat!”

Sanggageni melompat semampunya. Pria itu berusaha menjadi tameng untuk kakak seperguruannya itu. Ia merasa Ki Bayanaka masih akan sangat dibutuhkan oleh Jenar dan Astagina di masa depan. Sanggageni siap untuk mengorbankan nyawanya.

“Gantari....”

Tubuh Sanggageni roboh ke tanah. Pedangnya terpental cukup tinggi di udara, akibat gerakannya yang tak sempurna. Rasa nyeri ia rasakan di dada,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
pestol 88
tumben telat up nya..?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status