Share

129. Merelakan

Rara Anjani tak kuasa menghindar. Ia tak punya kesempatan untuk itu. Perempuan itu sudah pasrah bila tusuk konde yang bergerak dan dikendalikan dari jarak jauh itu menembus kepalanya. Tapi tak ada tikaman yang ia rasa, hanya hawa panas yang ia rasakan begitu kuat di wajah.

“Syukurlah,” ucap Arya sembari menurunkan bahunya. Energinya sebentar lagi berada di batas terendah. Ia pun luruh ke tanah bertumpu pada lututnya. Napasnya terengah-engah. Bibirnya meringis menahan sakit manakala anak panah yang menembus dadanya tercabut dengan sendirinya.

“Jenar, apa yang kau lakukan?” seru Ki Bayanaka yang datang menyusul Sanggageni.

“Ayahanda tanyakan saja pada kemenakanku itu dan perempuan simpanannya!” ketus Jenar. Tusuk konde emas sudah kembali di genggamannya. Sekaligus mengakhiri Suji Pati.

“Simpanan? Oh, jadi ada cinta segitiga di sini?” tanya Sanggageni menyarungkan kembali pedang yang tadi menghalangi Tusukan Kematian ke kepala Rara Anjani.

“Ayahanda, ini hanya salah paham!” Arya perl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status