Share

118. Gusti Jenar Candrakanti

Arya dan Rara Anjani terbaring lemah di beranda rumah Ki Bayanaka. Arya sudah tampak lebih baik. Wajahnya sudah tidak pucat lagi. Sedang perempuan di sebelahnya justru sudah dapat menggerakkan beberapa bagian tubuhnya.

Hembusan angin yang kuat menerpa jendela kamar Jenar hingga tertutup dengan keras. Gadis itu mendekat dan membuka daun jendelanya. Tak ada tanda akan adanya angin besar. Kemungkinan ini akibat kedatangan atau kepergian Legawa. Mata Jenar segera tertuju pada sepasang tubuh yang tergeletak di beranda rumahnya.

“Apa itu Arya? Lalu siapa perempuan itu?” lirihnya sejenak. Tungkainya segera bergerak cepat untuk memeriksa siapa kedua orang itu dan bagaimana kondisinya.

Jenar sampai di beranda saat Rara Anjani membuka matanya. Sekilas ia menatap selir mendiang raja itu namun segera teralihkan pada kekasihnya. Kalau saja kondisi Arya lebih baik, ia akan menanyakan langsung pada perempuan itu.

“Siapa kau? Dimana aku? Apakah Arya baik-baik saja? Dia tidak mati, bukan?” cecar Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status