Share

124. Menuju Desa Girijajar

“Hendak kemana kau, Arya?” tanya Sanggageni pada putranya yang tengah menyandang buntalan kain di bahu kanannya, sedang ini masih begitu pagi.

“Aku ingin menunjungi Ibunda. Apa Ayahanda mau ikut?” ucap Arya sembari berjalan menuruni anak tangga rumah Ki Bayanaka. Sudah ada Aswabrama menunggunya di bawah. Kuda itu seolah tahu bahwa tuannya akan bepergian.

“Maksudmu ke Girijajar?”

Arya mengangguk pelan. Tentu saja ia berharap ayahandanya tidak akan ikut. Sudah hampir sepanjang hari kemarin ia berdebat dengan pria bergiwang itu untuk hidup biasa saja di Girijajar. Namun ayahandanya tetap bersikeras agar Arya mendampingi Jenar memimpin Astagina dan tetap menjadi Patih.

Setengah hati Arya tentu masih ingin menyandang gelar Patih kerajaan sebesar Astagina. Namun apa bila hal itu menyebabkan ia tak bisa bersama dengan Jenar sebagai sepasang kekasih, tentu ia akan berpikir berkali-kali. Pun ditambah bila nantinya Jenar menikah dengan seorang lain. Pukulan telak untuknya.

“Kau akan kembali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status