Share

105. Amarah

Arya mendengus sesaat sebelum berteriak memanggil nama penguasa Astagina itu. Dengusan yang menyemburkan lidah api dari dua lubang hidungnya. Pemuda itu kini tak tampak seperti manusia biasa. Ia diliputi api, dengan mata merah menyala sejalan dengan amarahnya yang membara.

Prabu Ranajaya mundur dua langkah sembari menahan hawa panas dengan menghamparkan kain di ambang wajahnya. Senopati Sakuntala dan beberapa prajurit segera bergerak mengamankan sang Raja. Pria itu kini berada beberapa lapis di belakang barisan prajurit.

“Sakuntala, apa yang terjadi? Apa benar itu Arya?” tanya Prabu Ranajaya cemas. Bagaimana pun ia mulai panik. Ia merasa langkahnya telah salah. Maksud hati ingin membunuh Arya dengan membakarnya, justru hal itu malah membangkitkan kekuatan Patihnya itu hingga menjadi suatu makhluk mengerikan.

“Ya, itu Arya, Gusti. Dan yang dibopongnya itu Rara Anjani!” seru Senopati Sakuntala. Pemuda itu sudah siaga dengan pedang terhunus.

Semua orang yang berada di tempat itu terte
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status