Share

110. Pria Berjubah Hitam

Sanggageni bernapas lega. Entah sudah berapa kali meremas bahu pria di sisinya melihat kemampuan anaknya mengendalikan kekuatan api. Ia bahkan sempat bersorak saat Arya menikam punggung Prabu Ranajaya dengan keris pusaka Astagina.

Ada haru yang tiba-tiba menyeruak. Tampak dari rongga hidung penuh air. Lalu lelehan air mata, menandakan betapa bangganya pria itu pada putranya. Ia tak pernah ragu pada Arya. Putranya itu kini sudah melampauinya. Dari sisi pengendalian diri dan kekuatan api itu Arya jauh berada di atasnya.

Pula saat anak semata wayangnya itu memberikan keris Astratama pada Senopati Sakuntala demi menyelamatkannya dari api Cundhamani. Arya mengerti api itu tak bisa dipadamkan. Namun ia memberikan pilihan pada pemuda itu. Memilih mati atau memotong kakinya sendiri dengan senjata yang tersedia.

“Harusnya kau melihat ini, Gantari,” lirih Sanggageni sembari menyeka air matanya. Pria itu bangkit, ia ingin sekali memeluk putranya yang kini tengah berbincang dengan Rara Anjani.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status