Share

116. Musuh Lama

“Arya!”

“Ayahanda?” lirih Arya seraya memaksa untuk membuka matanya.

“Apa yang terjadi? Kakanda!” seru Sanggageni setelah dilanda panik melihat kondisi putranya.

Ki Bayanaka mengerti maksud Sanggageni. Pria itu segera memeriksa kondisi Arya dan Rara Anjani. Tanpa berkata apa pun, Ki Bayanaka segera memberikan pemindahan energi ke tubuh Arya. Telapak tangannya yang hangat segera memendarkan aura merah ke dada pemuda itu.

“Aku kira kalian burung pemakan bangkai,” lirih Arya lagi. Kali ini ucapnya lebih jelas karena sudah mendapatkan sedikit energi dari Ki Bayanaka.

Sanggageni mengusap matanya yang mengembun. Memang benar ia tadi mengusir tiga ekor burung pemakan bangkai yang sudah mengintai mereka berdua. Entah bagaimana jadinya bila ia datang terlambat sekejap saja. Mungkin Arya dan Rara Anjani sudah menjadi mangsa.

“Bagaimana dengan Rara Anjani? Dia sudah tak bergerak lagi, bukan?”

“Diam lah, Arya!” potong Ki Bayanaka. “Aku butuh konsentrasi, dia akan aku obati setelah kau! Lagi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status