Share

104. Terbakar II

“Tunggu, mengapa aku tak merasakan panas?” gumam Arya heran. Ia hanya merasakan sakit akibat timpaan balok besar itu. “Astaga, kau bodoh, Arya! Sungguh bodoh! Kau ini putra Sanggageni yang mampu mengendalikan api. Tentu saja kau kebal terhadap api!”

Arya segera merengkuh tubuh Rara Anjani dan berdiri dengan kedua kakinya yang gemetar. Ia mengambil ancang-ancang dan segera melompat keluar menembus atap yang rangkanya sudah hancur menimpanya tadi.

“Ranajaya!”

Arya muncul dari atap biliknya yang hancur. Ia membopong Rara Anjani yang telah terbungkus jubah. Pemuda itu menapakkan kakinya pada rangka atap yang masih utuh. Kobaran api itu bahkan tak mampu menyentuh kulitnya. Justru tubuhnya kini yang seolah terselimuti oleh api.

***

“Apa yang terjadi?” bisik Legawa pada seorang Baka Nirdaya yang menyamar menjadi prajurit Astagina.

“Mereka akan membakar Arya bersama Selir Raja, Tuan!” tandas pria itu.

“Arya bersama Selir Raja? Di dalam biliknya? Maksudmu Rara Anjani?” cecar Legawa. Jika
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status