Share

Bab 0489

Setelah menutup telepon, rasa cemas Yara semakin bertumpuk.

"Ada apa?" Yudha melihat wajah Yara yang penuh pikiran. "Apa yang terjadi?"

Yara menatapnya dan menggeleng. "Bukan apa-apa."

Dia tidak punya waktu untuk memikirkan perceraian lagi. Lagi pula, bukan dia yang sedang buru-buru ingin menikah.

"Bisakah kita menemui Deka sekarang? Aku harus ke Meria lagi besok."

"Besok?" Yudha mengerutkan kening. "Kenapa buru-buru sekali? Apa TaLa sekejam itu? Kamu 'kan bukan karyawan tetap mereka, jangan diam saja kalau ditekan."

"Nggak, ini urusan lain." Yara agak kesal. "Jangan tanya."

Yudha menahan diri dan menertawakan diri sendiri. "Benar, buat apa aku tanya-tanya. Bukan urusanku."

"Bisa pergi sekarang?" Yara benar-benar kesal.

"Ayolah, sekarang." Yudha memimpin jalan.

Agnes yang melihat keduanya pergi bersama mengira mereka pergi untuk mengambil surat cerai.

Sepanjang perjalanan, Yara hanya melihat ke luar jendela dan tidak mengatakan apa-apa. Seperti sedang banyak pikiran.

"Aku ingatkan, Dek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
sebenernya lelah bacanya karna salah paham Yara dan Yudha muter2 aja di perasaan masing2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status