Share

Bab 4

Author: Garini
Aku menatap seberkas cahaya di lantai dengan tatapan kosong. Kesedihan yang tak terbendung perlahan menyebar dalam hatiku. "Kamu nggak mau anak ini, 'kan?"

Nathan menyalakan sebatang rokok, lalu menggigitnya di bibir dan mengisap dalam-dalam. "Fira, coba bicara dengan lebih rasional. Bukan berarti aku nggak menginginkannya."

Dia menatapku dari balik asap dengan tatapannya yang rumit. "Kumohon, jangan selalu memaksakan kehendakmu padaku."

Dalam pernikahan, pihak yang sudah menjauh memang akan selalu bersikap seperti ini. Ketika merasa bersalah, dia selalu berusaha melemparkan tanggung jawab pada orang lain.

"Tapi kalau kamu benar-benar mau anak ini ...." Aku tersenyum tipis, lalu sengaja mengucapkan dengan perlahan, "Kamu pasti nggak akan nyalain rokok ini di depanku."

Kali ini, Nathan terdiam cukup lama. Saat bara merah di ujung rokok menyentuh jarinya, dia tersadar. Tatapannya berhenti di perutku beberapa detik, lalu bertanya dengan suara serak, "Fira, apa kamu menginginkan anak ini?"

Sejenak, rasanya udara di sekitar kami menjadi menipis. Setelah beberapa saat, aku menunduk dan tersenyum kecil, "Nathan, bisa nggak langsung ngomong terus terang?"

Nathan menatapku dalam-dalam dengan sorot matanya yang meredup. "Maafkan aku, Fira. Anak ini ... dia sangat posesif. Dia nggak akan bisa menerima kehadiran anak lain selain dari ibunya."

"Lalu? Apa lagi yang mau kamu katakan?"

Nathan menoleh, seolah-olah tidak sanggup menatap langsung padaku. "Anak ini ... sebaiknya digugurkan."

Kata-katanya terasa seperti pisau tajam yang menghunus hatiku. Setiap kata-katanya menimbulkan luka yang lebih dalam. Rasanya telingaku berdengung, otakku kosong, dan sekitarku terasa hening seketika.

Tubuhku bergetar hebat dan aku mencoba tersenyum dengan getir. "Gimana kalau aku nggak mau?"

Sekitar setengah menit berlalu, dia akhirnya berbicara dengan suara pelan, "Fira, dengarkan aku. Kamu nggak punya keluarga, aku nggak mau bertindak kasar padamu."

Aku tersenyum sambil menahan tangis. Air mata mulai membasahi pipiku. Inilah orang yang telah kucintai selama 14 tahun. Aku tersenyum lebar padanya dengan sinis. "Kamu mau bunuh anakku? Kalau begitu, aku akan memastikan anakmu menanggung akibatnya."

Mendengar hal itu, Nathan langsung marah dan mengangkat tangannya untuk menamparku. Dengan gemetaran, aku mendekatkan wajahku padanya untuk menantang, "Mau mukul aku? Ayo, pukul aku sampai mati."

Namun, tamparan itu tak pernah mendarat. Dia menatapku dengan kekecewaan mendalam, seolah-olah aku adalah orang asing baginya. "Fira, kenapa kamu jadi sekejam itu?"
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rosa Lina
lah dia yg kejam knp jd bilang istrinya yg kejam
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
wanita sampah yg mau diperlakukan seperti si fira ini. binatang aja lebih pintar dari dia.
goodnovel comment avatar
Chantiqa Chiqa
cerai gak mau malah bertahan. ada wanita rendahan begini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 5

    Saat aku keluar dari tangga darurat, Lucia sudah berdiri di luar. Melihatku muncul, dia tampak semakin gugup dan gelisah. Matanya memerah karena ketakutan."Bu Fira, tolong jangan sakiti anakku," katanya sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada untuk memohon. "Aku akan pergi membawa anakku, kumohon jangan sakiti dia.""Jangan bicara sembarangan. Kamu mau pergi ke mana?" Nathan melangkah maju untuk melindungi Lucia dalam pelukannya. "Aku ada di sini. Siapa pun yang berani menyakiti kalian, harus hadapi aku dulu."Ucapan itu jelas ditujukan untukku dan aku tak perlu menebak maksudnya. Sebuah perasaan getir menyusup ke dalam hatiku, membuat mataku terasa pedih."Maaf mengganggu kalian berdua. Apa anakmu tahu bahwa ibunya adalah seorang pelakor dan dia adalah anak haram?"Wajah Lucia seketika pucat pasi. Dia menggenggam erat lengan Nathan, menatapnya dengan tatapan penuh kecemasan. "Anakku bukan ... dia bukan ...." Dia menggigit bibirnya, tampak tak berdaya dan rapuh. Penampilanny

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 6

    Aku duduk di dekat jendela sembari menoleh melihat ke luar. Cahaya lampu yang gemerlap di luar sana justru semakin membuat suasana rumah ini terasa gelap dan suram.Saat memulai bisnis dengan Nathan dulu, hidup kami memang sangat berat. Kami tinggal di ruang bawah tanah yang lembap dan gelap, dengan banyak jamur di dinding. Saat itu, keuangan kami sangat terbatas, bahkan saat tubuhku dipenuhi ruam, aku tak rela pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya. Meski hidup susah, bersama orang yang kucintai membuat semuanya terasa cukup.Sekarang, setelah melewati masa-masa sulit, hati seseorang telah berubah.Aku menarik napas dalam-dalam menahan rasa perih di hati. Kucoba menuliskan pesan, menghapusnya, dan menuliskannya lagi, hingga akhirnya hanya ada satu kalimat yang kukirim.[ Nathan, kita cerai saja. ]....Nathan pulang saat senja menjelang. Sebelum dia sempat bicara, aku langsung bertanya, "Sudah melihat pesannya?"Dia refleks meraih ponselnya dan sepertinya menyadari sesuatu. Nada bica

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 7

    Di saat perusahaan kami go public, Nathan berdiri di atas panggung menyampaikan pidato ucapan terima kasih. Mendekati akhir pidatonya, dia menyebutkan namaku, "Di sini, saya ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada istri saya. Karena dukungannya, saya bisa berdiri di sini hari ini."Dia kemudian melanjutkan dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya, "Selain itu, kami juga punya kabar baik untuk dibagikan kepada semua orang. Istri saya sedang mengandung.""Setelah ini, dia akan mengundurkan diri dari posisi wakil direktur dan beristirahat di rumah," tambahnya disertai tatapan penuh cinta yang tampak tulus. Seketika, tepuk tangan menggema di sekeliling ruangan.Setelah pidato selesai, Nathan mendekatiku bersama Lucia dengan senyum sinis menghiasi wajahnya. "Fira, karena kamu nggak cukup patuh, mulai sekarang Lucia akan menggantikan posisimu."Jelas, dia ingin memanfaatkan perusahaan untuk memaksaku tunduk. Dia tahu betapa besar rasa cintaku pada perusahaan yang juga kubangun deng

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 8

    Suara detak mesin terdengar samar di sekelilingku saat aku membuka mata perlahan-lahan. Setiap bagian tubuhku terasa sakit. Dengan tangan yang lemah, aku meraba perutku yang kini sudah rata, merasakan kehampaan yang begitu mendalam. Hawa dingin menyusup ke dalam hatiku, membuat tubuhku gemetaran.Ini anakku. Mana mungkin aku tidak merasa sakit kehilangan anak ini? Namun, aku tidak bisa memberinya kebahagiaan. Yang bisa kulakukan hanyalah berharap di kehidupan selanjutnya, dia akan lahir di keluarga yang penuh cinta, dicintai dan dilindungi, hidup tanpa kekhawatiran.....Saat Nathan menemukan tempatku dirawat di rumah sakit, dia datang dengan penuh amarah dan untuk siap melabrakku. Namun, ketika dia melihatku dengan pandangan yang begitu tenang, seluruh emosinya lenyap seketika. Menatapku yang terbaring lemah, dia membuka mulut, tetapi kata-katanya terhenti di tenggorokan.Dia menarik napas dalam-dalam. Setelah beberapa saat, akhirnya berkata dengan suara yang bergetar, "Kamu benar-ben

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 9

    Aku menatapnya dengan tenang, lalu mengucapkan kata-kata yang langsung menusuk ke jantungnya, "Kamu nggak mau cerai karena berharap aku akan kembali dan membereskan kekacauanmu?"Dia mengepalkan tangannya erat. Setelah lama terdiam, dia kembali menenangkan dirinya."Kita sama-sama tahu persis apa arti pernikahan ini bagi kita. Ini adalah kemitraan yang kuat di dunia bisnis sekaligus bukti cinta kita. Fira, kamu tahu betul. Perceraian hanya akan menjadi aib dan bahan gosip orang-orang."Nathan mengulurkan tangan dan menyentuh wajahku dengan lembut. Kemudian, dia melanjutkan dengan nada datar yang terdengar hangat, "Lagian, kita sudah bersama selama 14 tahun. Fira, kamu nggak akan menemukan pilihan yang lebih baik daripada aku di luar sana. Jadi, jangan buat onar lagi ya?"Nathan memang benar-benar sosok yang munafik di dunia bisnis. Semua kata-kata manis dan aktingnya sangat sempurna. Aku mengalihkan pandanganku, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, "Kamu salah. Yang terlalu peduli sama

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 10

    Setahun lalu, ketika aku keguguran dan diopname, Lucia datang dan menemuiku. Wanita ini memakai pakaian bermerek dan riasan tebal.Keempat mata bertemu pandang. Lucia tersenyum padaku. Tatapannya tampak angkuh dan kasihan. "Kak Fira, kamu kelihatan menyedihkan sekali. Mungkin, ini yang namanya karma. Ini karmamu karena memaksa Kak Nathan memecatku."Namun, sekarang Lucia hanya bisa memohon kepadaku jika ingin hidupnya baik-baik saja. Roda kehidupan terus berputar. Aku pasti akan membuat mereka setengah mati. Dengan begini, semuanya baru akan setimpal dengan penderitaanku.Dalam satu malam, perusahaan Nathan yang terlibat dalam pelecehan seksual langsung menjadi berita utama. Pemaksaan di tempat kerja, mabuk-mabukan di acara sosial, dan pelecehan. Beberapa kata kunci ini membentuk sebuah cerita.Di video, Lucia menangis tersedu-sedu. Ekspresinya dipenuhi kemarahan. Dia menceritakan pengalaman tragisnya ke semua orang, termasuk Nathan. Nathan yang memaksanya menjadi wanita simpanan, mene

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 11

    Yang diinginkan Lucia hanya menjadi nyonya kaya. Dia tidak peduli siapa pun pria itu.Sementara itu, Nathan telah menyimpang dari jalur hubungan mereka. Dia lupa betapa besar cintanya padaku dulu.Setelah kami pindah ke rumah baru, Nathan memasang CCTV. Dia sering dinas, jadi khawatir padaku yang sendirian di rumah.Pada saat yang sama, Nathan lupa pada keberadaan CCTV itu. CCTV itu yang merekam permainan Nathan dengan Lucia selama aku tidak berada di rumah.Selain itu, aku juga melihat bagaimana Lucia menghasut anak berusia 2 tahun untuk menaruh sabun di tangga.Saat ini, Nathan hanya bisa mematung di tempatnya. "Ternyata kamu sudah tahu semuanya ...."Aku menyela, "Tujuan Lucia cuma uangmu."Lucia hanya ingin menjadi nyonya dengan melahirkan anak Nathan. Lucia telah menemani Nathan bertahun-tahun, tentu tahu Nathan hanya pecundang yang tidak bisa apa-apa. Sebagian besar urusan di perusahaan ditangani olehku.Sementara itu, Nathan tidak mungkin melawanku dan membuang semuanya demi Luc

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 12

    Tatapan Nathan tertuju pada surat perjanjian cerai itu. Aku menyodorkan pena kepadanya. "Tanda tangan."Tangannya yang memegang pena bergetar. Dengan suara getir, dia berujar, "Fira, kamu kejam sekali.""Kejam? Mungkin sedikit. Namun, jika menjadi lemah dan memaafkan, bisa dibilang aku pantas menerima semua penderitaan yang ada."Mata Nathan memerah. Dia memegang pena dengan erat. "Benaran nggak ada cara untuk kembali lagi ya?"Nathan seperti hewan dalam sangkar. Aku duduk di sampingnya, menyaksikan kegusarannya dengan santai."Nathan, sekarang kamu terlihat ... sangat jelek." Begitu ucapan ini dilontarkan, wajah Nathan memucat."Aku sudah salah. Aku yang salah." Nathan menggenggam tanganku. Air matanya yang hangat menetes di tanganku yang dingin.Tatapan Nathan dipenuhi permohonan. "Fira, tolong jangan membenciku."Aku menarik tanganku sambil tersenyum, lalu menyekanya dengan tisu. "Kamu bukan siapa-siapa, nggak pantas untuk kubenci."Hari ketika kami keluar dari pengadilan negeri, Na

Latest chapter

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 14

    Setengah tahun kemudian, aku bertemu Lucia lagi. Dia mencariku, meminta penjelasan dariku.Dengan kaki yang pincang, Lucia menghampiriku dan bertanya, "Kenapa bisa begini? Aku sudah menuruti instruksimu. Kenapa kamu nggak melepaskanku?"Penampilan Lucia yang begitu kacau membuatku merasa cukup puas. Aku mendongak menatapnya, lalu bertanya balik dengan santai, "Lucia, memangnya apa yang kulakukan?"Apa yang bisa kulakukan? Aku cuma memainkan sedikit tipu muslihat setelah tahu dia merayu pria baru. Harus diakui bahwa Lucia termasuk hebat, dia menggunakan kebenaran palsu saat itu untuk menipu seorang pria yang merasa kasihan padanya.Sementara itu, aku adalah wanita yang sangat baik hati. Aku mencari kontak pria itu dan memberi tahu kebenarannya tentang hubungan Lucia dan Nathan.Lucia murka hingga tubuhnya bergetar. "Kamu sudah ingkar janji!"Aku mengangguk. "Terserah kamu mau mikir gimana. Tapi, coba pikirkan baik-baik. Aku cuma janji nggak menyakiti putramu. Aku nggak menjanjikan hal l

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 13

    Bibir Nathan tampak bergetar. Dia menatapku sambil memohon dengan tulus, "Fira, kita balikan ya? Aku tahu aku salah. Tolong bantu aku sekali saja."Ekspresi Nathan dipenuhi kepedihan. Entah dia merasa sedih karena kerugian yang dideritanya akibat bercerai, atau karena tidak bisa melupakan hubungan kami berjalan selama 14 tahun. Nathan terlihat risau dan rendah diri. Dia memohon tanpa memedulikan martabatnya.Aku menatapnya dengan tenang. "Atas dasar apa kamu merasa aku bakal jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?"Wajah Nathan pucat pasi. "Tapi, hubungan kita selama 14 tahun ....""Bukannya kamu yang menyerah duluan?" selaku.Nathan bertanya dengan sedih, "Jadi, kamu nggak bakal maafin aku lagi?"Aku tersenyum lembut dan menyahut, "Lain kali jangan tanya pertanyaan bodoh seperti ini lagi."Kemudian, aku mendengar kabar bahwa Nathan menggunakan semua tabungannya untuk berinvestasi. Dia sepertinya sangat yakin dirinya bisa bangkit lagi. Sayangnya, pada akhirnya dia rugi.Mobil da

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 12

    Tatapan Nathan tertuju pada surat perjanjian cerai itu. Aku menyodorkan pena kepadanya. "Tanda tangan."Tangannya yang memegang pena bergetar. Dengan suara getir, dia berujar, "Fira, kamu kejam sekali.""Kejam? Mungkin sedikit. Namun, jika menjadi lemah dan memaafkan, bisa dibilang aku pantas menerima semua penderitaan yang ada."Mata Nathan memerah. Dia memegang pena dengan erat. "Benaran nggak ada cara untuk kembali lagi ya?"Nathan seperti hewan dalam sangkar. Aku duduk di sampingnya, menyaksikan kegusarannya dengan santai."Nathan, sekarang kamu terlihat ... sangat jelek." Begitu ucapan ini dilontarkan, wajah Nathan memucat."Aku sudah salah. Aku yang salah." Nathan menggenggam tanganku. Air matanya yang hangat menetes di tanganku yang dingin.Tatapan Nathan dipenuhi permohonan. "Fira, tolong jangan membenciku."Aku menarik tanganku sambil tersenyum, lalu menyekanya dengan tisu. "Kamu bukan siapa-siapa, nggak pantas untuk kubenci."Hari ketika kami keluar dari pengadilan negeri, Na

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 11

    Yang diinginkan Lucia hanya menjadi nyonya kaya. Dia tidak peduli siapa pun pria itu.Sementara itu, Nathan telah menyimpang dari jalur hubungan mereka. Dia lupa betapa besar cintanya padaku dulu.Setelah kami pindah ke rumah baru, Nathan memasang CCTV. Dia sering dinas, jadi khawatir padaku yang sendirian di rumah.Pada saat yang sama, Nathan lupa pada keberadaan CCTV itu. CCTV itu yang merekam permainan Nathan dengan Lucia selama aku tidak berada di rumah.Selain itu, aku juga melihat bagaimana Lucia menghasut anak berusia 2 tahun untuk menaruh sabun di tangga.Saat ini, Nathan hanya bisa mematung di tempatnya. "Ternyata kamu sudah tahu semuanya ...."Aku menyela, "Tujuan Lucia cuma uangmu."Lucia hanya ingin menjadi nyonya dengan melahirkan anak Nathan. Lucia telah menemani Nathan bertahun-tahun, tentu tahu Nathan hanya pecundang yang tidak bisa apa-apa. Sebagian besar urusan di perusahaan ditangani olehku.Sementara itu, Nathan tidak mungkin melawanku dan membuang semuanya demi Luc

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 10

    Setahun lalu, ketika aku keguguran dan diopname, Lucia datang dan menemuiku. Wanita ini memakai pakaian bermerek dan riasan tebal.Keempat mata bertemu pandang. Lucia tersenyum padaku. Tatapannya tampak angkuh dan kasihan. "Kak Fira, kamu kelihatan menyedihkan sekali. Mungkin, ini yang namanya karma. Ini karmamu karena memaksa Kak Nathan memecatku."Namun, sekarang Lucia hanya bisa memohon kepadaku jika ingin hidupnya baik-baik saja. Roda kehidupan terus berputar. Aku pasti akan membuat mereka setengah mati. Dengan begini, semuanya baru akan setimpal dengan penderitaanku.Dalam satu malam, perusahaan Nathan yang terlibat dalam pelecehan seksual langsung menjadi berita utama. Pemaksaan di tempat kerja, mabuk-mabukan di acara sosial, dan pelecehan. Beberapa kata kunci ini membentuk sebuah cerita.Di video, Lucia menangis tersedu-sedu. Ekspresinya dipenuhi kemarahan. Dia menceritakan pengalaman tragisnya ke semua orang, termasuk Nathan. Nathan yang memaksanya menjadi wanita simpanan, mene

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 9

    Aku menatapnya dengan tenang, lalu mengucapkan kata-kata yang langsung menusuk ke jantungnya, "Kamu nggak mau cerai karena berharap aku akan kembali dan membereskan kekacauanmu?"Dia mengepalkan tangannya erat. Setelah lama terdiam, dia kembali menenangkan dirinya."Kita sama-sama tahu persis apa arti pernikahan ini bagi kita. Ini adalah kemitraan yang kuat di dunia bisnis sekaligus bukti cinta kita. Fira, kamu tahu betul. Perceraian hanya akan menjadi aib dan bahan gosip orang-orang."Nathan mengulurkan tangan dan menyentuh wajahku dengan lembut. Kemudian, dia melanjutkan dengan nada datar yang terdengar hangat, "Lagian, kita sudah bersama selama 14 tahun. Fira, kamu nggak akan menemukan pilihan yang lebih baik daripada aku di luar sana. Jadi, jangan buat onar lagi ya?"Nathan memang benar-benar sosok yang munafik di dunia bisnis. Semua kata-kata manis dan aktingnya sangat sempurna. Aku mengalihkan pandanganku, lalu menjawab dengan acuh tak acuh, "Kamu salah. Yang terlalu peduli sama

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 8

    Suara detak mesin terdengar samar di sekelilingku saat aku membuka mata perlahan-lahan. Setiap bagian tubuhku terasa sakit. Dengan tangan yang lemah, aku meraba perutku yang kini sudah rata, merasakan kehampaan yang begitu mendalam. Hawa dingin menyusup ke dalam hatiku, membuat tubuhku gemetaran.Ini anakku. Mana mungkin aku tidak merasa sakit kehilangan anak ini? Namun, aku tidak bisa memberinya kebahagiaan. Yang bisa kulakukan hanyalah berharap di kehidupan selanjutnya, dia akan lahir di keluarga yang penuh cinta, dicintai dan dilindungi, hidup tanpa kekhawatiran.....Saat Nathan menemukan tempatku dirawat di rumah sakit, dia datang dengan penuh amarah dan untuk siap melabrakku. Namun, ketika dia melihatku dengan pandangan yang begitu tenang, seluruh emosinya lenyap seketika. Menatapku yang terbaring lemah, dia membuka mulut, tetapi kata-katanya terhenti di tenggorokan.Dia menarik napas dalam-dalam. Setelah beberapa saat, akhirnya berkata dengan suara yang bergetar, "Kamu benar-ben

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 7

    Di saat perusahaan kami go public, Nathan berdiri di atas panggung menyampaikan pidato ucapan terima kasih. Mendekati akhir pidatonya, dia menyebutkan namaku, "Di sini, saya ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada istri saya. Karena dukungannya, saya bisa berdiri di sini hari ini."Dia kemudian melanjutkan dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya, "Selain itu, kami juga punya kabar baik untuk dibagikan kepada semua orang. Istri saya sedang mengandung.""Setelah ini, dia akan mengundurkan diri dari posisi wakil direktur dan beristirahat di rumah," tambahnya disertai tatapan penuh cinta yang tampak tulus. Seketika, tepuk tangan menggema di sekeliling ruangan.Setelah pidato selesai, Nathan mendekatiku bersama Lucia dengan senyum sinis menghiasi wajahnya. "Fira, karena kamu nggak cukup patuh, mulai sekarang Lucia akan menggantikan posisimu."Jelas, dia ingin memanfaatkan perusahaan untuk memaksaku tunduk. Dia tahu betapa besar rasa cintaku pada perusahaan yang juga kubangun deng

  • Cinta yang Telah Kandas   Bab 6

    Aku duduk di dekat jendela sembari menoleh melihat ke luar. Cahaya lampu yang gemerlap di luar sana justru semakin membuat suasana rumah ini terasa gelap dan suram.Saat memulai bisnis dengan Nathan dulu, hidup kami memang sangat berat. Kami tinggal di ruang bawah tanah yang lembap dan gelap, dengan banyak jamur di dinding. Saat itu, keuangan kami sangat terbatas, bahkan saat tubuhku dipenuhi ruam, aku tak rela pergi ke rumah sakit untuk memeriksanya. Meski hidup susah, bersama orang yang kucintai membuat semuanya terasa cukup.Sekarang, setelah melewati masa-masa sulit, hati seseorang telah berubah.Aku menarik napas dalam-dalam menahan rasa perih di hati. Kucoba menuliskan pesan, menghapusnya, dan menuliskannya lagi, hingga akhirnya hanya ada satu kalimat yang kukirim.[ Nathan, kita cerai saja. ]....Nathan pulang saat senja menjelang. Sebelum dia sempat bicara, aku langsung bertanya, "Sudah melihat pesannya?"Dia refleks meraih ponselnya dan sepertinya menyadari sesuatu. Nada bica

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status