Keadaan di atas atap sangat berbanding terbalik dengan keadaan di bawah sana. Suara keramaian itu teredam bersamaan dengan pintu yang tertutup di belakangnya. Yui mencari tempat yang paling nyaman, sambil menatap jauh, ia membiarkan angin menyengarkan pikirannya, karena jujur saja, Zhu Yui sangat panik mendengar perkataan Hinode barusan. Ia tidak ingin membuat Aiden salah paham, ia tidak ingin membuat Aiden berpikir bahwa Yui mengabaikannya dan tidak peduli lagi padanya setelah Yui menjadi kekasih sang pengeran sekolah.Dengan cepat Yui kembali mengambil ponselnya, membuka kembali kontak Aiden melakukan panggilan.Satu detikDua detikTiga detikYui mendengarkan setiap detik panggilan itu tersambung untuk diangkat oleh seseorang di ujung sana. Sayangnya hingga beberapa saat kemudian, Aiden masih belum mengangkat telepon darinya.Untuk kedua kalinya Yui kembali mencoba, sayangnya yang dia dapatkan adalah hal yang sama. Aiden tidak mengangkat panggilan telepon itu, dan untuk yang ketika
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Xian Mika, salah satu murid kelas bawah yang sudah menuliskan namanya dalam sejarah Weilai International High School karena kepintarannya, seorang gadis berkacamata yang juga meerupakan ketua kelas 12-X, seorang gadis yang penuh obsesei dan tidak bisa diremehkan. Dan gadis itu adalah temannya sendiri.Yui masih dalam keadaan terkejut. Ia baru saja menerima panggilan dari Aiden. hati dan perasaannya baru saja dibawa terbang kelangit ketujuh, ia sedang di masa berbunga-bunga. Zhu Yui bahkan belum sempat menikmati semua kebahgiaan itu ketika seseorang mengatakan kepadanya bahwa ia akan mengikuti lomba sore ini.Seperti sebuah tradisi, para anggota dewan kesiswaan akan mengadakan perlombaan utama di hari terakhir festival. Setiap kelas boleh mengirimkan perwakilan kelas mereka, namun juga bukan berarti setiap kelas diwajibkan untuk ikut, bahkan jika mau setiap kelas boleh mengirimkan lebih dari satu orang untuk mengikuti perlombaan ini.Mereka menyebut
Dari balik jendela, pohon willow menggigil. Seorang wanita terbangun di tengah malam, menyanyikan sebuah lagu dalam tangisan. Mengikatnya erat, rajutan bunga. Gadis yang naive, menunggu kekasihnya untuk kembali. Bait pertama ia nyanyikan, dengan mata yang tertutup, suaranya mengalun lembut, menyatu dengan musik, bergema di udara. Suara khas Yui yang seperti hembusan nafas pelan tedengar nyaman masuk ke dalam telinga penonton. Bagaimana aku bisa melupakan kenangan indah itu? Kau pikir hanya dengan menyuruhku melupakan, maka aku akan lupa? Setiap kata yang ia nanyikan dengan nada yang mendayu, seakan membawa cerita, menyihir pendengar. Suara yang memanggilku kini telah pergi. Kekasihku yang terbang seperti burung. Mungkin suara Yui tidak sebagus penyanyi-penyanyi di luar sana, tanpa teknik yang luar biasa atau trik-trik lainnya. Yui memiliki ciri khasnya sendiri, dimana setiap tarikan juga hembusan nafas yang ia keluarkan seperti memberikan nyawa pada nyanyian itu. Seperti s
Pemberhentian pertama adalah kelas 12-A. Kelas Avery Aiden yang menyediakan stand es krim dengan rasa yang berbeda dari tempat lain. Di lantai yang hanya diisi oleh mereka yang berasal dari kalangan kelas atas, hari ini sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang.Yui melompat dengan semangat. Ini seperti berkencan dengan Aiden. Mereka tidak pernah berkencang sejak jadian, jikapun mereka pergi berkencan ke luar sekolah, tidak akan ada yang percaya. Statusnya dimata murid lain masih Zhu Yui gadis kelas bawa gila yang mengejar cinta seorang Avery Aiden, bukan Zhu Yui kekasih Avery Aiden."Hei Aiden. Aku pikir kau tidak akan kembali hingga besok. Bukankah keluargamu mengadakan persta ulang tahun untukmu?" Teman sekelas Aiden bertanya setelah melihat Aiden di sana. Di kelas, Aiden itu adalah seseorang yang sangat spesial. Termasuk juga sangat terkenal, apa yang ia lakukan, apa yang ia makan bisa menjadi trending topic di sekolah.Dengan sopan Aiden menjawab, "ya. Aku segera ke sini setelah p
"Yui tidak akan ikut pesta kostum kalian." Avery Aiden yang sedari tadi hanya menjadi penonton, menikmati setiap momen dimana Zhu Yui sudah memerah seperti kepiting rebus (antara marah dan malu) melingkarkan lengannya di bahu gadis yang lebih pendek. Dua murid kelas 12-B itu terdiam. Jika Aiden sudah berbicara, maka mereka tidak akan bisa membantahnya. Aiden itu seperti seseorang yang mereka hormati, di belakang, mereka sering menyamakan Aiden dengan kepala sekolah sebab aura yang dipancarkan oleh Aiden adalah 'orang tua yang harus dihormati''Ah sayang sekali, padahal jika crazy Yui ikut, acara kita bisa sangat ramai.' batin kedua murid yang menggunakan kostum salah satu karakter game dan seorang samurai."Yui, apa kau benar-beanr tidak ikut? kostum sebagus itu sangat sayang jika diabaikan." Mereka berdua masih mencoba membujuk Zhu Yui yang belum sadar dari perutnya yang terasa seperti berbunga-bunga— efek skinship sederhana dari Aiden."TIdak, dia tida akan ikut. Kami punya kencan
Setelah keluar dari rumah hantu, mereka juga pergi mengunjungi beberapa stand yang dibuat oleh klub-klub di halaman depan sekolah. Mereka mengunjungi klub baseball yang memajang piala kejuaran musim panas yang mereka dapatkan di bagian paling depan— dengan dalih bahwa ini adalah sebagai bentuk promosi bagi murid baru yang akan bergabung dengan mereka.Yui yang juga memiliki hubungan yang baik dengan anggota tim baseball yang tersisa dipaksa untuk ikut dalam mini game. Hasilnya ia berhasil memenangkan gantungan kunci baseball kecil sebagai hadiah."Karena kalian datang berdua, jadi aku memberi satu untukmu dan satu untuk senior Aiden." bocah-bocah ini, masih sering menggodanya. "Jika ingatanku masih baik, bukankah kalian bertaruh apakah aku dan Aiden bisa bersama atau tidak? Jangan pikir aku tidak tahu akan hal itu!" mereka semua hanya memberinya senyuman lima jari. Untuk kelas 10 dan 11, festival musim gugur adalah festival yang merepotkan bagi mereka, selain mempersiapkan kelas, bagi
Matahari sudah tenggelam sempurna, warna keemasan yang sebelumnya masih memberikan sedikit cahaya, kini menyisakan langit malam yang seutuhnya. Satu persatu bintang sudah mulai terlihat, walau tidak seterang sebelumnya, kumpulan bintang itu juga memberikan keindahan yang berbeda.Yui memakai kaos putih yang dilapisi oleh luaran jaket baby blue— jaket sekolah, meninggalkan gaun Cinderellan-nya yang telah ia gunakan sejak tadi pagi. Ini lebih baik dan nyaman, Yui merapatkan jaketnya, di malam hari udara menjadi jauh lebih dingin, tetapi ia masih berada di sini, duduk di tengah lapangan baseball, menantang secara langsung angin yang tidak segan-segan membuat tubuhnya menggigil.Bukan tanpa alasan ia berada di sana sekarang, dan ia juga tidak sendirian, sebab di sebelahnya— di sisinya, seorang pemuda duduk bersamanya. Memandang jauh ke arah ujung matahari yang telah menghilang bersama-sama.Setelah ia terpilih sebagai 'penampilan paling menyentuh' serta telah mendapatkan pujian, ledekka
"Aiden, selamat ulang tahun." kali ini, Yui mengucapkannya secara langsung kepada Aiden. "Hmmm. Terima kasih." lagi dan lagi, senyuman Aiden terus-terusan menyihirnya. Kedua tangan Aiden menyelimuti tangan Yui, melingkupinya dengan kehangatan.Entah disadari atau tidak, secara perlahan jarak diantara mereka berdua semakin tipis, di tengah dinginnya malam, bersamaan dengan detak jantung yang terdengar hingga ke telinganya, seluruh wajah Zhu Yui terasa panas.Yui menatap mata dan bibir Aiden yang sedikit pucat secara bergantian, dengan jarak yang semakin mengecil. Hanya perlu hembusan nafas ringan lainnya sebelum sebuah ledakan dan cahaya menyilaukan dari kejauhan memberikan ruang kembali di antara mereka berdua. Di atas langit, kilauan-kilauan kembang api telah dilepaskan dnegan indah. Menghentikan apapun yang akan terjadi kepada mereka.Yui merutuki dirinya sendiri, itu tadi sangat memalukan. Yui menyembunyikan wajahnya di kedua telapak tangannya, ia ingin melihat kembang api tetapi
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat