Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Zhu Yui bangun dengan rambut acak-acakan. Matanya terkantuk dan kepalanya terkulai malas. Wanita 25 tahun itu harus memaksakan agar matanya tetap terbuka saat menuju kamar mandi. Setelah selesai dengan semua kebutuhan di kamar mandi, ia kemudian mengambil pakaian dan membuat dirinya serapi mungkin meski kantuk itu masih belum lenyap. Saat ia melirik jam dan tidak ada lagi waktu untuk bersiap, Yui membatalkan niatan untuk membuat sarapan, dia bisa membeli makanan saat perjalanan menuju kantor. Zhu Yui bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan besar bernama ‘Future', sebuah perusahaan yang bergerak dibidang media masa yang kini telah merambah dunia elektronik hingga menaikkan nama mereka setelah mengeluarkan ponsel pintar yang laris di pasaran. Zhu Yui beruntung ia adalah salah satu dari ribuan pegawai Future. Hari ini adalah hari ketiga Zhu Yui bekerja di perusahaan pusat setelah sebelumnya ia bekerja di perusahaan cabang kota C, kini ia telah dipindah tugaskan ke kota B sebagai k
8 Tahun yang lalu “Zhu Yui! Kau ingin ikut dicabang olah raga apa?” ketua kelas bertanya khusus pada Zhu Yui yang duduk di baris ketiga dekat jendela. Sekolah mereka akan mengadakan pekan olah raga minggu depan. Tahun kemarin mereka hanya berhasil menempati tempat ke tiga dari semua murid kelas satu, kini mereka tidak ingin lagi kalah saat di tahun ke dua. Xian Mika, sang ketua kelas sudah menganalisa kemampuan classmate-nya berdasarkan acara tahun lalu. Zhu Yui memiliki kemampuan yang bisa di andalkan, dia harus memanfaatkan bakat milik keluarga Zhu semaksimal mungkin. “Aku bisa di mana saja, Mika! Aku bisa berenang gaya dada, kupu-kupu, freestyle, bahkan gaya batu dan mengambang! Aku juga bisa mengikuti di cabang lari, 300, 500, 1000, keliling lapangan atau maraton mengililingi kota B!” para murid tertawa. Zhu Yui selalu tau menghidupkan suasana. Mereka sudah rapat sejak 3 jam lalu. Ketua kelas sangat berambisi dan tidak membiarkan mereka lepas begitu saja. “Tapi jangan di basket,
Dari sudut matanya, Evender menjadi gugup dan kaku ketika melihat Avery Aiden dan kelas mereka secara bergantian. Ini bahkan menjadi lebih menarik karena Evander berlalu begitu saja. Oh.. apa ini? Apa Yui segitu tidak pedulinya dengan sekitar hingga ia tidak tahu apa yang terjadi dan siapa Avery Aiden? Zhu Yui sejak awal selalu memandang upper class sebelah mata. Baginya hampir semua orang kelas atas itu mempunyai sifat yang sama. Arogan, angkuh dan sombong, belum lagi mereka suka sekali memandang kelas bawah seperti mereka hanya seonggok sampah di jalanan. Ia akan pergi jika salah satu dari temannya membicarakan siapapun dari kelas A, B, C atau D yang berujung ketidak tahuannya tentang mereka. Kecuali Blue Evander yang sejak awal memang suka sekali mencari masalah dengan siapapun. Kabarnya karena orang tuanya begitu kolot hingga menurun ke anaknya dan lihatnya sekarang. Namun melihat bagaimana Evander yang lagsung pergi ketika pemuda yang masih berdiri dengan tangan di saku celana,
Keesokan harinya berjalan seperti kereta api express bagi Zhu Yui. Bangun pagi, wali kelas masih akan mengambil absen, setelah itu mereka harus mempersiapkan pekan olah raga. Mungkin ini terlihat hanya sebagai acara olah raga tahunan biasa, nyatanya ini adalah ajang untuk kelas X, Y dan Z membuktikan kualitas mereka pada kelas yang lain, sedangkan para kelas atas sudah bersiap-siap mempermalukan kelas bawah jika kalah.Setelah berlatih, ia harus menuju klub jurnalis bersama sang ketua kelas.Senior Moon terus memandang mereka dengan tajam, tidak lupa wanita berambut coklat tua itu memberikan tugas yang berat hari itu. Zhu Yui membuka website sekolah, mengetik beberapa kata di bagian atas post terbaru serta memberi judul, “Pertempuran sengit Roti special memakan korban jiwa.” Zhu Yui tertawa melihat judul postingannya sendiri, meskipun berita yang ia sebarkan adalah bahan tidak penting seperti “Pernyataan cinta sang pengagum rahasia” yang ia tulis minggu lalu, beritanya masih akan mend
“Yui.”“Yui!”Zhu Yui tersentak, ia menggenggam sapu tangan lembut di tangannya, memberikannya kepada presdir muda yang tidak lepas memandanginya. Freya menunggunya dari jauh sambil berulang kali memanggil Yui yang akhirnya membungkuk sopan kepada presdir sebelum pergi bersama dua rekan kerjanya.Yui tidak lagi menoleh, masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. “Oh, presdir masih memperhatikanmu, apa kau sudah melakukan hal yang membuatnya marah?” Yui menggeleng, berdalih jika ia hanya membantu presdir mengambil sapu tangannya yang jatuh. Dua wanita itu tidak lagi banyak bertanya, sebagai anggota yang terkenal dengan berita terbaru dan ter-update, Freya beserta Reese sibuk menggosipkan salah satu petinggi perusahaan yang memiliki hubungan gelap dengan salah satu karyawannya.Yui tidak memperhatikan, pikirannya terbang jauh entah kemana.Zhu Yui keluar dari gedung perusahaan Future pada pukul tujuh malam. Jam kerja di perusahaan biasanya berakhir pukul lima sore, tetapi tidak dipu
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat