Dari balik jendela, pohon willow menggigil. Seorang wanita terbangun di tengah malam, menyanyikan sebuah lagu dalam tangisan. Mengikatnya erat, rajutan bunga. Gadis yang naive, menunggu kekasihnya untuk kembali. Bait pertama ia nyanyikan, dengan mata yang tertutup, suaranya mengalun lembut, menyatu dengan musik, bergema di udara. Suara khas Yui yang seperti hembusan nafas pelan tedengar nyaman masuk ke dalam telinga penonton. Bagaimana aku bisa melupakan kenangan indah itu? Kau pikir hanya dengan menyuruhku melupakan, maka aku akan lupa? Setiap kata yang ia nanyikan dengan nada yang mendayu, seakan membawa cerita, menyihir pendengar. Suara yang memanggilku kini telah pergi. Kekasihku yang terbang seperti burung. Mungkin suara Yui tidak sebagus penyanyi-penyanyi di luar sana, tanpa teknik yang luar biasa atau trik-trik lainnya. Yui memiliki ciri khasnya sendiri, dimana setiap tarikan juga hembusan nafas yang ia keluarkan seperti memberikan nyawa pada nyanyian itu. Seperti s
Pemberhentian pertama adalah kelas 12-A. Kelas Avery Aiden yang menyediakan stand es krim dengan rasa yang berbeda dari tempat lain. Di lantai yang hanya diisi oleh mereka yang berasal dari kalangan kelas atas, hari ini sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang.Yui melompat dengan semangat. Ini seperti berkencan dengan Aiden. Mereka tidak pernah berkencang sejak jadian, jikapun mereka pergi berkencan ke luar sekolah, tidak akan ada yang percaya. Statusnya dimata murid lain masih Zhu Yui gadis kelas bawa gila yang mengejar cinta seorang Avery Aiden, bukan Zhu Yui kekasih Avery Aiden."Hei Aiden. Aku pikir kau tidak akan kembali hingga besok. Bukankah keluargamu mengadakan persta ulang tahun untukmu?" Teman sekelas Aiden bertanya setelah melihat Aiden di sana. Di kelas, Aiden itu adalah seseorang yang sangat spesial. Termasuk juga sangat terkenal, apa yang ia lakukan, apa yang ia makan bisa menjadi trending topic di sekolah.Dengan sopan Aiden menjawab, "ya. Aku segera ke sini setelah p
"Yui tidak akan ikut pesta kostum kalian." Avery Aiden yang sedari tadi hanya menjadi penonton, menikmati setiap momen dimana Zhu Yui sudah memerah seperti kepiting rebus (antara marah dan malu) melingkarkan lengannya di bahu gadis yang lebih pendek. Dua murid kelas 12-B itu terdiam. Jika Aiden sudah berbicara, maka mereka tidak akan bisa membantahnya. Aiden itu seperti seseorang yang mereka hormati, di belakang, mereka sering menyamakan Aiden dengan kepala sekolah sebab aura yang dipancarkan oleh Aiden adalah 'orang tua yang harus dihormati''Ah sayang sekali, padahal jika crazy Yui ikut, acara kita bisa sangat ramai.' batin kedua murid yang menggunakan kostum salah satu karakter game dan seorang samurai."Yui, apa kau benar-beanr tidak ikut? kostum sebagus itu sangat sayang jika diabaikan." Mereka berdua masih mencoba membujuk Zhu Yui yang belum sadar dari perutnya yang terasa seperti berbunga-bunga— efek skinship sederhana dari Aiden."TIdak, dia tida akan ikut. Kami punya kencan
Setelah keluar dari rumah hantu, mereka juga pergi mengunjungi beberapa stand yang dibuat oleh klub-klub di halaman depan sekolah. Mereka mengunjungi klub baseball yang memajang piala kejuaran musim panas yang mereka dapatkan di bagian paling depan— dengan dalih bahwa ini adalah sebagai bentuk promosi bagi murid baru yang akan bergabung dengan mereka.Yui yang juga memiliki hubungan yang baik dengan anggota tim baseball yang tersisa dipaksa untuk ikut dalam mini game. Hasilnya ia berhasil memenangkan gantungan kunci baseball kecil sebagai hadiah."Karena kalian datang berdua, jadi aku memberi satu untukmu dan satu untuk senior Aiden." bocah-bocah ini, masih sering menggodanya. "Jika ingatanku masih baik, bukankah kalian bertaruh apakah aku dan Aiden bisa bersama atau tidak? Jangan pikir aku tidak tahu akan hal itu!" mereka semua hanya memberinya senyuman lima jari. Untuk kelas 10 dan 11, festival musim gugur adalah festival yang merepotkan bagi mereka, selain mempersiapkan kelas, bagi
Matahari sudah tenggelam sempurna, warna keemasan yang sebelumnya masih memberikan sedikit cahaya, kini menyisakan langit malam yang seutuhnya. Satu persatu bintang sudah mulai terlihat, walau tidak seterang sebelumnya, kumpulan bintang itu juga memberikan keindahan yang berbeda.Yui memakai kaos putih yang dilapisi oleh luaran jaket baby blue— jaket sekolah, meninggalkan gaun Cinderellan-nya yang telah ia gunakan sejak tadi pagi. Ini lebih baik dan nyaman, Yui merapatkan jaketnya, di malam hari udara menjadi jauh lebih dingin, tetapi ia masih berada di sini, duduk di tengah lapangan baseball, menantang secara langsung angin yang tidak segan-segan membuat tubuhnya menggigil.Bukan tanpa alasan ia berada di sana sekarang, dan ia juga tidak sendirian, sebab di sebelahnya— di sisinya, seorang pemuda duduk bersamanya. Memandang jauh ke arah ujung matahari yang telah menghilang bersama-sama.Setelah ia terpilih sebagai 'penampilan paling menyentuh' serta telah mendapatkan pujian, ledekka
"Aiden, selamat ulang tahun." kali ini, Yui mengucapkannya secara langsung kepada Aiden. "Hmmm. Terima kasih." lagi dan lagi, senyuman Aiden terus-terusan menyihirnya. Kedua tangan Aiden menyelimuti tangan Yui, melingkupinya dengan kehangatan.Entah disadari atau tidak, secara perlahan jarak diantara mereka berdua semakin tipis, di tengah dinginnya malam, bersamaan dengan detak jantung yang terdengar hingga ke telinganya, seluruh wajah Zhu Yui terasa panas.Yui menatap mata dan bibir Aiden yang sedikit pucat secara bergantian, dengan jarak yang semakin mengecil. Hanya perlu hembusan nafas ringan lainnya sebelum sebuah ledakan dan cahaya menyilaukan dari kejauhan memberikan ruang kembali di antara mereka berdua. Di atas langit, kilauan-kilauan kembang api telah dilepaskan dnegan indah. Menghentikan apapun yang akan terjadi kepada mereka.Yui merutuki dirinya sendiri, itu tadi sangat memalukan. Yui menyembunyikan wajahnya di kedua telapak tangannya, ia ingin melihat kembang api tetapi
"So, bagaimana dengan pekerjaanmu?" "Sudah berapa lama aku bergelut dalam bidang perkerjaan ini? Sampai hari ini diriku masih tidak percaya jika pada akhirnya memilih menjadi seorang dosen daripada menjadi dokter." malam itu Mika memesan jus orange, membasahi kerongkongannya, mengeluh seraya memainkan ekspresi yang ia punya. Si sang ketua kelas nampak mengeluh dengan pekerjaannya, namun siapapun bisa melihat jika ia juga menikmati pekerjaan itu."Kau pasti dosen killer yang suka menyulitkan mahasiswa.""Atau dosen yang selalu dihindari oleh mahasiswa. Kau tahu, pada kelas tertentu, murid akan berusaha untuk mengambil kelas selain kelas Ms. Mika tetapi karena sudah penuh, mereka sudah melihat nilai jelek di awal semester." timpal Yui beserta Vallery secara bersamaan."Aku hanya seseorang yang susah untuk di senangkan, jika kau bukan orang yang sabar, maka jangan harap mendapat perhatian dariku." Vallery dan Yui bersorak bersama. Nyatanya, Mika tidak menmbantah tuduhan mereka padanya.
"Stupid Evan." Blue Evander, yang terlihat jauh lebih dewasa, meninggalkan tampilan remaja kekanakan yang di dalam ingatan Yui memberinya sebuah senyuman nan penuh kharisma. Andai saja mereka tidak pernah saling mengenal, Yui akan berpikir Blue Evander adalah seorang pria kalem, berwibawa— yang hanya berbicara satu hingga dua patah kata. "Hanya kau yang berani memanggilku dengan panggilan itu, Zhu Yui." Evan menempati sebuah kursi kosong di samping Mika. Ia memanggil pelayan, memesan minumannya. "JIka kau lupa maka aku akan ingatkan lagi. Terima kasih kepadamu karena sampai sekarang, sekolah masih memanggilku 'Crazy Yui'." orang yang beralari ke sana kemari meneriakan namanya tanpa malu hingga bisa didengar oleh seisi sekolah adalah Blue Evander, untuk marahpun ia tidak bisa sebab panggilan itu sudah melekat padanya. Ini adalah tawa kecil dari Evan yang membawa Yui ikut tertawa. "Jadi, Xian Mika? bukankah aku sudah menjelaskan padamu jika itu tidak masalah untukku? Jika khawatir ak