Niatan awal Zhu Yui untuk menghindari Avery Aiden yang merupakan boss di perusahaan tempatnya bekerja dan juga mantan kekasihnya di SMA pupus sudah. Bukannya menghindar, Yui malah terjebak dengan sang atasan.Dengan dalih bahwa Yui harus menulis berita tentang sang presdir, Aiden memutuskan Yui harus ikut bersamanya naik pesawat pribadi sang presdir. Walaupun menolak dengan cara apapun namun masih tidak berhasil. Pada akhirnya Yui masih harus mengikuti sang Presdir dari belakang, tidak mengindahkan tatapan dan pandangan iri dari orang-orang yang melihat mereka pergi. “Sangat beruntung,” kurang lebih begitulah yang staff lainnya pikirkan.Sayangnya ini bukanlah keberuntungan, Yui menganggap ini adalah awal nasip buruk yang mungkin saja sudah menunggunya. Apakah ia harus segera resign? Tetapi mencari pekerjaan di negara ini sangat sulit, apalagi kalau dari kalangan kelas bawah. Jika Yui berhenti maka sama saja dirinya tidak bersyukur. Banyak orang lain yang t
Yui terbangun dari mimpinya. Bukan, itu bukan mimpi. Itu adalah kenangan delapan tahun lalu dan sudah terkubur di sana selama 8 tahun. Satu persatu kenangan itu kembali kepermukaan semenjak ia bertemu lagi dengan Aiden. Yui menguap dan merengganggangkan tubuhnya beberapa detik. Kemudian ia ingat jika saat itu sedang berada di atas pesawat. Ketika membuka mata, wajah Aiden adalah hal pertama yang ia lihat. “Presdir.” ujar Yui dan merapikan duduknya. Yui memutuskan untuk profesional— membuang juah-jauh masa lalu mereka dan meninggalkannya di masa lalu. Ketika Yui menoleh, ia tidak melihat bagaimana wajah Aiden yang berubah mendengar panggilan darinya. “Maaf aku tertidur.” ucap Yui lagi. “Hmm.. tidak apa.” Diam dan hening. Ini terasa lebih mengganggunya bagi Yui. Apalagi dari sudut matanya, Yui bisa merasakan Aiden yang terus memperhatikannya. Yui mengeluarkan buku catatan kecil dari tasnya, “Presdir, maaf atas ketidak sopananku, tetapi aku butuh pendapat anda untuk berita Future
Hari pertama acara besar perusahaan Future telah dimulai sejak dua jam yang lalu. Di hari pertama bertujuan untuk penggalangan dana sebelum nantinya didonasikan ke beberapa tempat yang membutuhkannya. Acara di isi oleh artis-artis Future yang saling menunjukkan kebolehan mereka dalam beberapa cabang olah raga.Tentu saja hal ini menarik banyak perhatian khalayak— terutama para penggemar yang sengaja datang ke kota K untuk melihat aksi idola mereka.Yui— gadis kalangan bawah duduk manis di sebeleh seniornya Kevin yang tidak henti memotret setiap momen pada perlombaan yang sedang berlangsung. Tidak kalah sibuknya, Yui juga mencatat berbagai hal menarik pada note yang selalu ia bawa.“Kau masih menggunakan buku catatan? Zaman sekarang sudah modern.” ujar Kevin melirik kegiatan Yui dari sudut matanya. Yui tersenyum menanggapi, “aku lebih nyaman seperti ini. Beberapa hal kadang tidak bisa dihilangkan.”“Kau mengatakan jika dulu tergabung dalam klub jurnlis bukan?” tanya pria itu lagi— masi
Melihat keributan, salah satu pelayan restauran menghampiri mereka. “Apa ada masalah?” tanya sang pelayan. Wanita yang tiba-tiba saja datang dan menyerang Yui beserta Woonie adalah yang pertama berbicara. Saat bicara, ia terdengar sangat menggebu-gebu, apalagi ia melihat pelayan itu hanya kelas menengah, dengan kepercayaan tinggi yang besar, wanita itu menyerang Yui lebih lanjut. “Aku ingin makan di sini. Tetapi tidak ada lagi tempat. Kau harus mengusir dua orang kelas bawah ini dari sini!" Perintahnya. Si pelayan nampak kebingungan. Ia melihat ke arah Yui dan sang wanita secara bergantian. “Nona, maafkan keteledoran kami yang tidak menginformasikan kepada anda bahwa restaurannya sudah penuh.” sang pelayan membungkuk. “Sayangnya aku tidak bisa mengusir tamu yang membayar. Anda bisa menunggu jika anda mau.” pelayan itu menjelaskan dengan perlahan. Tentu saja Yui tidak akan sembarangan memasuki sebuah restauran jika restauran itu hanya menerima pengunjung dari kalangan atas. Teman-tema
“Presdir, terima kasih ats bantuan anda.” dengan tulus, Yui membungkuk hormat sambil berterima kasih kepada mantan kekasih dan sekarang adalah bossnya— Avery Aiden yang juga merupakan pewaris utama perusahaan ternama Future. Woonie gadis berkaca mata yang sudah bergetar sejak kedatangan wanita kelas atas yang menyerang mereka juga ikut membungkuk. Jika tadi ia gemetaran karena si wanita, sekarang dia bergetar karena bertemu secara langsung dengan sang Presdir. Seseorang yang sepanjang karirnya hanya bisa menyaksikan dari jauh.Aiden memerintahkan mereka untuk tidak perlu membungkuk hormat, “aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku harus melindungi karywanku dan tetap menjaga nama baik restauran. Kami punya ketentuan, baik pelanggan maupun pelayan yang bekerja di restauran ini perlu mengikuti peraturan tersebut.” Yui mengangguk paham. ia sudah berdiri mematung di tempatnya untuk beberapa menit, menunggu Aiden untuk segera pergi dari sana. Anehnya sang Presdir malah duduk di
Di saat Zhu Yui sang jurnalis ingin menghapus poto yang telah ia ambil, tangannya terhenti. Ia memandangi poto yang ada di dalam kamera itu dengan lama sebelum menarik nafas dalam dan membatalkan niatnya. Ia mengambil gambar sekitar panggung, para tamu beserta berapa fans yang terlihat bersemangat ditambah dengan teriakan mereka yang memenuhi seluruh stadion.Acara berakhir dengan lancar. Semua tamu dan penonton merasa sangat puas. Acara juga berakhir tanpa masalah besar, palingan hanya beberapa masalah kecil seperti asisten para artis yang kerepotan kesana kemari. Yui bisa membayangkan bagaimana wajah zombie Woonie ketika gadis kacamata itu kembali ke hotel nanti.Karena ia bukan staff yang bertugas untuk pelaksanaan acara, Yui bisa kembali ke hotel tempatnya berada lebih dahulu. Awalnya orang-orang hebat dibalik layar ini ingin mengadakan pesta untuk merayakan kelancaran acara, hanya saja hari sudah sangat larut, mereka semua sudah lelah sejak seminggu. Istirahat sehari tidak akan m
Mata terang Aiden bersinar di bawah rembulan, berbanding terbalik dengan kedua manik Zhu Yui yang membesar. Masih belum usai dengan keterkejutannya, Aiden kembali berkata, “Kau tidak salah dengar, aku memang memintamu untuk menjadi istriku. Zhu Yui. Apa kau mau menjadi istriku?"Dengan mulut yang terbuka dan tertutup berkali-kali, Yui kehilangan kata-kata yang tenggelam dalam deburan ombak yang tidak berhenti menyanyikan simfoni untuk mereka.“Bukankah sudah aku katakan kau tidak perlu merasa bersalah?” ujar Yui, akhirnya bisa kembali untuk berucap.Kedua manik terang milik Aiden menatapnya dengan serius, “ini bukan karena rasa bersalah. Aku bersungguh-sungguh saat mengatakan aku ingin mempunyai hubungan yang serius denganmu.” Aiden beralih kembali menatap kosong pada hamparan laut.“Selama delapan tahun ini aku tidak lepas dari bayanganmu. Di mana-mana aku seperti melihat dirimu. Kau benar-benar membuktikan bahwa kau adalah wanita yang tidak bisa untuk dilupakan. Apa kau hantu? ” tan
Hari itu adalah hari pekan budaya sekolah. Semua murid kelas satu hingga kelas tiga Weilai International High School menghias kelas beserta sekolah mereka dengan sebaik mungkin. Acara yang diadakan setiap musim gugur ini adalah fetival yang ditunggu-tunggu oleh semua murid. Bukan hanya murid WISH, tetapi juga murid dari luar sekolah. Karena acara ini dibuka untuk umum. Siapapun boleh datang untuk menyaksikan keseruan festival ini. Biasanya Yui adalah orang yang paling semangat saat acara ini diselanggarakan. Ia akan menjadi orang yang sangat sibuk untuk memastikan teman-temannya tidak ada yang kabur ataupun menghindari festival ini. Ia akan memastikan siapapun menyumbangkan tenaga ataupun pikiran mereka agar kelas X menjadi kelas terbaik. “Yui begitu terobsesi menjadikan keals kita sebagai kelas terbaik tahun kemaren, kenapa tahun ini dia malah berkeluyuran kesana kemari? Dia bahkan tidak peduli lagi apakah aku ikut membantu atau tidak.” Salah satu murid laki-laki di kelas X mengelu
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat