Mata terang Aiden bersinar di bawah rembulan, berbanding terbalik dengan kedua manik Zhu Yui yang membesar. Masih belum usai dengan keterkejutannya, Aiden kembali berkata, “Kau tidak salah dengar, aku memang memintamu untuk menjadi istriku. Zhu Yui. Apa kau mau menjadi istriku?"Dengan mulut yang terbuka dan tertutup berkali-kali, Yui kehilangan kata-kata yang tenggelam dalam deburan ombak yang tidak berhenti menyanyikan simfoni untuk mereka.“Bukankah sudah aku katakan kau tidak perlu merasa bersalah?” ujar Yui, akhirnya bisa kembali untuk berucap.Kedua manik terang milik Aiden menatapnya dengan serius, “ini bukan karena rasa bersalah. Aku bersungguh-sungguh saat mengatakan aku ingin mempunyai hubungan yang serius denganmu.” Aiden beralih kembali menatap kosong pada hamparan laut.“Selama delapan tahun ini aku tidak lepas dari bayanganmu. Di mana-mana aku seperti melihat dirimu. Kau benar-benar membuktikan bahwa kau adalah wanita yang tidak bisa untuk dilupakan. Apa kau hantu? ” tan
Hari itu adalah hari pekan budaya sekolah. Semua murid kelas satu hingga kelas tiga Weilai International High School menghias kelas beserta sekolah mereka dengan sebaik mungkin. Acara yang diadakan setiap musim gugur ini adalah fetival yang ditunggu-tunggu oleh semua murid. Bukan hanya murid WISH, tetapi juga murid dari luar sekolah. Karena acara ini dibuka untuk umum. Siapapun boleh datang untuk menyaksikan keseruan festival ini. Biasanya Yui adalah orang yang paling semangat saat acara ini diselanggarakan. Ia akan menjadi orang yang sangat sibuk untuk memastikan teman-temannya tidak ada yang kabur ataupun menghindari festival ini. Ia akan memastikan siapapun menyumbangkan tenaga ataupun pikiran mereka agar kelas X menjadi kelas terbaik. “Yui begitu terobsesi menjadikan keals kita sebagai kelas terbaik tahun kemaren, kenapa tahun ini dia malah berkeluyuran kesana kemari? Dia bahkan tidak peduli lagi apakah aku ikut membantu atau tidak.” Salah satu murid laki-laki di kelas X mengelu
Di tempat dimana ruang klub berada, di dalam ruang menjahit, Zhu Yui beserta beberapa pasang mata yang menatap ke arahnya, sedang mengahadapi hal tersulit selama hidupnya. Ia tidak berbakat memasak, dan ternyata ia juga tidak berbakat menjahit.Seperti profesional, gerakan tangan gadis bermarga Zhu sudah menjanjikan hal yang luar biasa. Bersama dengan benang berwarna merah, konsentrasinya tidak terpecahkan sejak ia datang. “Sudah selesai!” teriakan Zhu Yui medesak orang-orang yang ada di klub menjahit datang untuk megerubunginya.“Minggir.” Zaon— seorang pria yang merupakan ketua klub sebelumnya dan juga 'guru' yang telah Zhu Yui pilih untuk mengajarinya kemampuan tersembunyi— bersuara dari sisi lainnya. Para anggota lain seketika membukakan jalan untuk sang ketua yang meletakkan crochet buah strawberry setengah jadi yang telah ia kerjakan semenjak beberapa hari lalu. Seperti di film-film, Yui menyerahkan hasil karya kepada sang guru. Berharap ia sudah melewati tahapan demi tahapan s
Cinta kami abadi. Adalah hal yang Yui muda pikirkan. Pikirannya yang masih begitu naïve mengira bahwa apapun yang ada di depan, menghalangi setiap langkah yang mereka lakukan, selama cinta itu masih ada dan abadi, maka mereka tidak akan pernah terpisahkan, kecuali maut semata.“Selesai juga!” Zhu Yui memandangi sulaman di sapu tangan putih yang telah ia buat. Itu mungkin hanya sebuah sulaman sederhana, akan tetapi bagi Yui itu adalah pencapaiannya yang paling luar biasa.“Sudah selesai?” lirik Zaon. “Sini aku lihat.” mantan ketua klub menjahit itu memeriksa hasil karya Yui. “Lumayan. Setidaknya yang ini terlihat lebih baik dari pada yang sebelumnya.” Yui tidak lagi bisa menghitung sudah berapa banyak kain yang telah ia korbankan demi membuat sapu tangan yang ukurannya tidak seberapa ini. Untungnya anggota klub menjahit memberikan dukungan mereka kepada Yui. Ada yang kasihan, namun tidak sedikit pula yang malah bertaruh apakah Yui bisa menyelesaikan sulamannya tepat waktu.“Jadi guru Z
Zhu Yui menopang dagunya dengan telapak tangannya. Duduk jauh dari hiruk pikuk cafe 12-X yang cukup ramai, ia tidak berhenti mengeluh semenjak kedatangannya beberapa menit yang lalu. Beberapa teman sekelasnya yang melihat hanya bisa menggeleng. Zhu Yui mereka sudah berubah, dia bukan lagi si gadis gila yang mereka kenal.Yui berdiri, membiarkan gaun birunya yang cantik bergerak sesuai dengan gerakan yang ia buat. Yui terlihat begitu cantik hari itu, dengan make up tipis beserta rambut yang ditata sebaik mungkin, ia tidak kalah dengam Cinderella yang asli.Sayangnya semua itu berbanding terbalik dengan wajah kusutnya yang tidak kunjung membaik. Ia seperti terpaksa berada di sana. “Hei, jika kau tidak ingin berada di sini, pergi sana.” Mika, yang berpatroli seperti polisi lagi-lagi menjumpai Yui yang kusut.“Bagaimana mungkin aku pergi begitu saja. Aku sudah mengabaikan kalian semua beberapa hari ini, aku tidak mungkin mengabaikan tugasku di sini.” kenyataannya, tugas yang Yui maksud ba
Keadaan di atas atap sangat berbanding terbalik dengan keadaan di bawah sana. Suara keramaian itu teredam bersamaan dengan pintu yang tertutup di belakangnya. Yui mencari tempat yang paling nyaman, sambil menatap jauh, ia membiarkan angin menyengarkan pikirannya, karena jujur saja, Zhu Yui sangat panik mendengar perkataan Hinode barusan. Ia tidak ingin membuat Aiden salah paham, ia tidak ingin membuat Aiden berpikir bahwa Yui mengabaikannya dan tidak peduli lagi padanya setelah Yui menjadi kekasih sang pengeran sekolah.Dengan cepat Yui kembali mengambil ponselnya, membuka kembali kontak Aiden melakukan panggilan.Satu detikDua detikTiga detikYui mendengarkan setiap detik panggilan itu tersambung untuk diangkat oleh seseorang di ujung sana. Sayangnya hingga beberapa saat kemudian, Aiden masih belum mengangkat telepon darinya.Untuk kedua kalinya Yui kembali mencoba, sayangnya yang dia dapatkan adalah hal yang sama. Aiden tidak mengangkat panggilan telepon itu, dan untuk yang ketika
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Xian Mika, salah satu murid kelas bawah yang sudah menuliskan namanya dalam sejarah Weilai International High School karena kepintarannya, seorang gadis berkacamata yang juga meerupakan ketua kelas 12-X, seorang gadis yang penuh obsesei dan tidak bisa diremehkan. Dan gadis itu adalah temannya sendiri.Yui masih dalam keadaan terkejut. Ia baru saja menerima panggilan dari Aiden. hati dan perasaannya baru saja dibawa terbang kelangit ketujuh, ia sedang di masa berbunga-bunga. Zhu Yui bahkan belum sempat menikmati semua kebahgiaan itu ketika seseorang mengatakan kepadanya bahwa ia akan mengikuti lomba sore ini.Seperti sebuah tradisi, para anggota dewan kesiswaan akan mengadakan perlombaan utama di hari terakhir festival. Setiap kelas boleh mengirimkan perwakilan kelas mereka, namun juga bukan berarti setiap kelas diwajibkan untuk ikut, bahkan jika mau setiap kelas boleh mengirimkan lebih dari satu orang untuk mengikuti perlombaan ini.Mereka menyebut
Dari balik jendela, pohon willow menggigil. Seorang wanita terbangun di tengah malam, menyanyikan sebuah lagu dalam tangisan. Mengikatnya erat, rajutan bunga. Gadis yang naive, menunggu kekasihnya untuk kembali. Bait pertama ia nyanyikan, dengan mata yang tertutup, suaranya mengalun lembut, menyatu dengan musik, bergema di udara. Suara khas Yui yang seperti hembusan nafas pelan tedengar nyaman masuk ke dalam telinga penonton. Bagaimana aku bisa melupakan kenangan indah itu? Kau pikir hanya dengan menyuruhku melupakan, maka aku akan lupa? Setiap kata yang ia nanyikan dengan nada yang mendayu, seakan membawa cerita, menyihir pendengar. Suara yang memanggilku kini telah pergi. Kekasihku yang terbang seperti burung. Mungkin suara Yui tidak sebagus penyanyi-penyanyi di luar sana, tanpa teknik yang luar biasa atau trik-trik lainnya. Yui memiliki ciri khasnya sendiri, dimana setiap tarikan juga hembusan nafas yang ia keluarkan seperti memberikan nyawa pada nyanyian itu. Seperti s
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat